Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jika Beras Mahal, Siapkah Mengganti ke Sumber Karbohidrat yang Lain?

20 Februari 2024   09:08 Diperbarui: 22 Februari 2024   01:33 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas, perubahan pola konsumsi karbohidrat dari nasi ke sumber lainnya tidaklah mudah. Katakanlah singkong. Sering saya menemukan singkong dijadikan camilan, bukan sebagai makanan besar. 

Lucunya, meski sudah makan singkong se-baskom pun, otak akan merasa belum makan. Paling tidak, itu yang pernah adikku katakan ketika ia memakan singkong goreng dengan jumlah banyak. Belum kenyang, katanya. 

Memang, mengubah kebiasaan mengonsumsi nasi ke singkong atau mie bukan perkara gampang. Perlu pembiasaan yang tak selekas. Bisa jadi bertahun-tahun. 

Saya pribadi, mulai mengonsumsi mie bila di rumah tak ada beras. Tapi awalnya memang gak mudah. Sebab, makan mie bakal cepet merasa lapar. Kadang, otak mikir kalau itu cuma sekadar camilan, layaknya makan seblak. 

Mungkin, seandainya singkong dibentuk seperti beras dan disajikan layaknya nasi jagung, itu bakal sedikit mengubah persepsi masyarakat perihal makanan pokok.

Kalau saya pribadi, jika hendak mengganti karbohidrat, perlu mencari tanaman pangan yang jumlahnya melimpah dan berharga murah. Misalnya singkong atau ketela pohon. 

Singkong memiliki jumlah melimpah dan mudah ditanam di pekarangan manapun. Bahkan, saking mudahnya hidup, sampai tercipta lagu Kolam Susu dari Koes Plus yang membahas tanaman singkong secara tersirat,

"Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman"

Mudahnya singkong hidup, jumlahnya melimpah dan berharga murah, menjadikan ia layak dikembangkan sebagai alternatif pangan pengganti nasi (seandainya beras mahal). Mungkin, jika dimodifikasi, singkong bisa jadi sumber karbo lezat nan menarik layaknya nasi.

Ilustrasi Nasi Tiwul (gambar: Sonora.id) 
Ilustrasi Nasi Tiwul (gambar: Sonora.id) 
Saya pernah makan tiwul yang berasal dari Gunung Kidul. Hampir sama seperti nasi, tiwul juga mengenyangkan. Hanya saja, tiwul yang saya makan berasa manis karena diberi gula merah. 

Coba kalau tiwul dibuat seperti rasa nasi, lalu disajikan bersama lauk-pauk layaknya ikan, telur atau sayur. Saya yakin bisa menggantikan fungsi beras yang harganya mahal. 

Bagaimana dengan mie sebagai alternatif pengganti karbohidrat selain nasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun