Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Itu Wajib Move On dan Melupakan Masa Lalu, Mengapa?

4 Juni 2024   08:42 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:40 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan menuju pernikahan (sumber: Pixabay/Scottwebb) 

"Pernikahan bukanlah permainan. Pernikahan adalah jalan bagi manusia untuk memulai lembaran baru dan melupakan perasaan-perasaan yang pernah melekat di masa lalu"

***

Sebut saja namanya Nunik. Ia bercerita melalui platform Quora bahwa pasangan yang selama ini ia cintai berselingkuh di belakangnya. Hal yang membuat sedih, selingkuhannya adalah perempuan yang dulu pernah menjalin rasa dengan sang suaminya, alias si mantan.

Setelah ditanya mengenai alasan suaminya berselingkuh, si suami mengatakan belum bisa move on dari mantannya. Hal itulah yang membuat si suami kembali mengontak dan menjalin hubungan.

Nunik hanya bisa menangis mendengar jawaban itu. Ia tak menyangka jika suaminya belum bisa lepas perasaan dari mantan yang telah menjalin hubungan selama 5 tahun itu. 

Bagaimana mungkin, si suami mau menikahi Nunik, tapi masih terlibat dengan perasaan masa lalu? Itu tindakan kejam mengingat suami Nunik pernah berjanji untuk setia. Siap menikah seharusnya siap melupakan mantan.

Tak habis pikir rasanya jika perselingkuhan tercipta karena seseorang belum berdamai dengan masa lalu. Jika belum bisa move on, lha mbok menyembuhkan diri dulu, bukan malah menjerat orang lain untuk menderita.

Saya jadi teringat dengan cerita lain, sebuah postingan "Spill the tea" di twitter yang curhat mengenai perempuan yang tak jadi menikah setelah mendapati calon pasangannya berselingkuh dengan si mantan. 

Ternyata si lelaki belum move on. Alih-alih memulai hidup baru dengan si pencerita, ia malah menggunakan pernikahan sebagai tameng atas rasa sakit karena ditinggalkan oleh mantan kekasih. 

Padahal jelas-jelas, si mantan kekasih memilih menikah dengan orang lain atas kehendaknya. Tapi si lelaki tak mau menjauh dan memulai hidup baru. Malah mengorbankan perasaan calon istrinya pula. 

Halooo, kalian anggap apa sebuah pernikahan hingga semudah itu memainkan kesakralannya dengan berselingkuh?

Jujur, saya heran dan geram membacanya. Mengapa ada orang mau menikah, tapi hatinya masih belum lepas dari mantan kekasih yang sudah jelas-jelas memilih pergi? 

Apa pelaku selingkuh tidak kasihan dengan pasangan sah yang dipilihnya? Ah, entahlah. Mungkin memang ia tak memiliki empati dan kesetiaan sejak awal. 

Idealnya, jika belum bisa melupakan mantan, bukankah lebih baik sendiri dulu sampai menemukan waktu yang tepat untuk merajut perasaan baru. 

Dosen saya pernah memberi nasehat, bahwa ketika seseorang sudah siap menikah. Maka ia harus siap melupakan masa lalu dan memulai lembaran baru dengan pasangan yang dipilih. 

Jangan menjadikan pasangan menikah sebagai tameng saja agar tak ditanya "Kapan Nikah?". Itu sama saja menyakiti hati manusia, bukan? Padahal menyakiti hati manusia sama saja menyakiti Tuhan sebagai pencipta.

Begitu mudah kah manusia berdalih bahwa itu tindakan manusiawi yang tak bisa lepas dari dosa. Padahal seandainya dibalik, pastinya pelaku selingkuh juga tak mau disakiti bukan?

Pernikahan bukanlah momen sederhana dan mudah. Pernikahan merupakan janji suci yang sakral karena saksi bukan hanya dua keluarga tetapi juga Tuhan sebagai pencipta.

Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, maka ia wajib melepas apapun yang bisa membuat masalah di masa depan. Termasuk soal perasaan lawas yang masih mengendap. Mengapa?

Manusia hidup pada periode masa lalu, masa kini dan masa depan. Masa lalu adalah periode yang telah terlewat dan tak bisa kembali, sedangkan masa kini ialah masa kita hidup sedangkan masa depan adalah periode yang harus diperjuangkan. 

Mantan adalah sosok yang telah berlalu. Memutuskan menikah dengan seseorang, artinya menjadikan orang tersebut prioritas bukan sebagai pilihan ketika hati tengah kosong.

Ingat gak sih alasan seseorang menjadi mantanmu? Jangan hanya karena alasan masih cinta, lantas kamu masih mengingatnya. Padahal, jika mantanmu memang peduli padamu, dia tak akan meninggalkanmu.

Ketika memutuskan menikah, pasangan sahmu lah yang akan menjadi partner berjuang, baik hari ini maupun esok.

Dengan demikian, bagi siapapun yang hendak menikah, wajib bertanya kepada calon pasangannya mengenai mantan. Apakah dia sudah melupakan sepenuhnya atau masih menyisakan ruang untuk mantannya.

Ilsutrasi pernikah hingga tua (Sumber: Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilsutrasi pernikah hingga tua (Sumber: Pixabay/ Gerd Altmann)

Seandainya masih menyisakan, sebaiknya jangan lanjutkan hubungan tersebut. Ditakutkan, pasangan akan kembali ke mantannya bila ada kesempatan alias berselingkuh. 

Tapi Ra, kalau tahu dari awal dia masih suka sama mantannya, sakit rasanya! Kadang, hati gak mau tau karena takut menerima kenyataan. 

Memang. Saya akui demikian. Namun, lebih sakit lagi ketika kamu mendapati pasanganmu menemui mantannya padahal kamu sudah resmi menikah bahkan punya anak. 

Itu bukan hanya mencederai dirimu sebagai pasangan sah, tetapi juga keturunan dan keluarga besar kalian berdua. Jadi, kalau kamu tahu calon pasanganmu masih sering kepo mantannya, tegaskan ke dia kalau kamu tak suka. 

Jika ternyata dia tak menggubris, maka Tinggalkan!!! Kamu berhak mendapat pasangan baik yang siap menerimamu sebagai masa kini dan masa depannya. 

Saya sendiri berprinsip, ketika menjalin hubungan dengan seseorang, saya akan melepas perasaan-perasaan yang telah terlewat. Cukup dijadikan pelajaran.

Begitupun ketika memilih pasangan. Saya akan memilih ia yang benar-benar telah melupakan mantannya dan siap untuk merajut cerita masa depan bersama. Thats it! 

Siap Menikah, Move on lah dari masa lalu, dan jadikan pasangan sahmu sebagai masa kini dan masa depanmu! 

Salam hangat dari Nurul Mutiara R A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun