Danau Zamrud merupakan Taman Nasional yang dikelilingi oleh hutan lebat. Lokasinya berada di buffer zone yang tak sembarangan dilewati manusia. Buffer zone sendiri merupakan suatu kawasan yang terdiri dari ruang terbuka hijau dan berfungsi sebagai kawasan penyangga.
Ketika menjejak ke Taman Nasional Danau Zamrud, kita tak bisa menemukan sinyal maupun kabel listrik. Jadi jangan heran bila rumah nelayan yang mengapung di atas Danau Zamrud akan memiliki solar panel sebagai sumber utama penghasil energi listrik.
Menurut salah satu nelayan bernama Abdul Muis, listrik dari solar panel itu bisa menghasilkan energi yang cukup untuk menyalakan lampu selama 3-4 jam, mengisi baterai ponsel dan kebutuhan lain. Meski demikian, jumlahnya tak melimpah seperti di perkotaan atau pedesaan yang teraliri listrik dari perusahaan negara.
Wajar saja jika nelayan di Danau Zamrud sangat berhemat menyoal energi. Mereka akan mencegah terciptanya vampir listrik supaya daya listrik yang disimpan tak terbuang percuma. Apalagi ketika sinar matahari terbatas karena musim penghujan, solar panel tak akan berfungsi optimal.
Ketika saya dan lainnya menyambangi salah satu rumah nelayan untuk menginap, semua lampu yang menyala akan dimatikan ketika pukul 9 malam. Tujuannya supaya ada cadangan listrik esok hari untuk kepentingan lain.
Mengenal Vampir Listrik Si Pengisap Energi
Dari kebiasaan nelayan di Danau Zamrud, saya jadi belajar tentang menghemat energi. Kelangkaan energi listrik karena berada di buffer zone membuat mereka harus berpikir 1000 kali untuk membuang energi secara percuma melalui vampir listrik.
Perlu diketahui, istilah vampir listrik mengacu pada segala bentuk eletronik yang masih mengisap energi walau sudah dimatikan atau dalam kondisi standby power. Vampir listrik berpotensi membuat boros energi karena menyedot sejumlah energi secara perlahan.
Berdasar Departemen Energi AS yang dikutip dari Kompas.com, jumlah peralatan yang berada dalam mode stand by untuk setiap pemilik rumah dapat meningkatkan tagihan listrik hingga 10 persen. Diperkirakan itu juga berkontribusi sebesar 15 persen emisi GRK di Amerika Serikat.
Seandainya tiap pemilik rumah melawan vampir listrik, maka AS bisa berhemat uang sebesar US$8 miliar dalam tagihan listrik tahunan dan 4,6 % emisi CO2 yang diakibatkan listrik.