Tak heran, ketika pernyata Maudy itu viral di media sosial, para guru memberikan komentarnya sebagai pihak yang kontra. Mereka mengatakan bahwa akan kesulitan mengoreksi bila soal pilihan ganda diganti.
Teman saya juga berpendapat demikian. Dia mengatakan bahwa persyaratan mengajar saat ini membuat ia cukup kewalahan. Belum lagi kalau ia harus mengikuti pelatihan dan sertifikasi tertentu sehingga perlu mobilitas kesana kemari.
So, andai soal pilihan ganda diganti dengan soal uraian, maka aturan dan tata cara mengoreksi harus jadi poin yang dibahas. Sebab, gurulah yang harus menjadi pihak paling diberatkan.
Baiklah, ini dia uneg-uneg perihal keinginan Maudy Ayunda mengganti metode assessment siswa. Kalau saya pribadi, untuk ujian, saya tetap berharap sekolah menggunakan pilihan ganda karena itu memudahkan guru dan siswa.
Salam hangat dari Nurul Mutiara R A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H