Membaca Peta di Perjalanan
Hayoo, siapa yang sering membaca tulisan kalau perempuan gak bisa baca peta? Saya penasaran mengapa bisa demikian. Ah, saya rasa perempuan gak gitu juga kali. Mungkin hanya beberapa saja yang tak bisa membaca peta.
Bisa membaca peta perjalanan itu penting dimiliki oleh semua. Kita gak pernah tahu bakal menemukan situasi seperti apa. Sebagai perempuan (yang dirasa kurang cakap membaca peta) harus mulai menambah kemampuan membaca peta.
Kemampuan menggendong dan Merawat bayi
Kalau sudah menikah pasti tahu kalau seseorang itu diajari untuk merawat bayi atau tidak. Tugas menjaga bayi itu bukan hanya melekat pada perempuan tapi juga lelaki. Sebagai calon ayah dan ibu, pastinya sudah harus punya gambaran soal merawat anak secara bersama.Â
***
Berada di dalam keluarga yang kolot, hanya melihat pekerjaan berdasarkan gender memang punya tantangan tersendiri. Bapak sebenarnya juga dibesarkan oleh seorang ibu yang seperti itu.
Setiap bapak mau memasak sop atau apapun misalnya. Pasti simbah akan melarang dan ngedumel ini itu. Simbah selalu mengatakan ke bapak kalau masak bukan tugas laki-laki tetapi perempuan sehingga tak perlu ke dapur.
Beruntungnya, bapak termasuk orang yang punya pemikiran terbuka dan tak pernah membatasi pekerjaan berdasarkan anggapan gender. Apa  yang bisa beliau lakukan, ya lakukan saja. Pun kalau pada akhirnya yang memasak adalah ibu atau saya, itu bukan jadi masalah.
Masalahnya, ini bukan hanya bicara soal simbah atau bapak. Nyatanya, di luaran sana banyak sekali orang tua yang masih menganggap bahwa aktivitas tertentu hanya bisa dikerjakan oleh perempuan sehingga laki-laki tak punya kesempatan untuk mempelajari saat kecil.