Kemudian, ia berlari kembali menuju gelapnya saluran air dekat pohon Trembesi.Â
Namun kini, aku tak lagi bisa melihat larinya lagi. Ia ditemukan teronggok di pinggir jalan. Diam dalam sunyi, hingga tanah pun erat menutupi.Â
***
Selamat Jalan Kucing Hitam kecil depan rumah. Ada keinginan untuk merawatmu tapi rasa takutmu membuat kami kesulitan membawamu.Â
Cuma bisa menyajikan makanan-makanan untukmu yang biasa diletakkan di ujung lubang saluran air, setiap pagi, siang dan sore.Â
Dan hari iki, kau ditemukan oleh ibuku sudah tak lagi bernyawa. Sebuah kendaraan menghantam tubuh kecilmu, sepertinya. Namun, si pengendara tak menguburkanmu dan meletakkan begitu saja di depan rumah.Â
Kali ini, kau tak perlu berlari lagi untuk melawan rasa takutmu pada banyak hal, termasuk manusia. Damailah Kucing hitam loreng dalam tidur panjangmu.Â
Pekalongan, 27 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H