Pada kota - kota yang memiliki banyak penduduk banyak terjadi masalah ekonomi di kota tersebut. Permasalahan ekonomi ini bisa terjadi karna bencana alam atau ulah manusia itu sendiri. Contohnya seperti suatu lahan yang terbengkalai yang sebenarnya bila dirawat atau di kembangkan bisa sekali untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna. Sidoarjo sendiri tidak luput dari permasalahan ekonomi, masalah ekonomi yang akan di bahas yaitu kerajinan tas yang ada di Tanggulangin yang perlu modernisasi, lumpur lapindo yang sangat merugikan warga dan pemerintahan pada tahun 2006, dan pazkul yang artinya adalah pasar kuliner yang dulu sangat ramai kini sudah terbengkalai yang ada di kahuripan nirwana.
1. Kerajinan kulit tanggulagin
Kerajinan kulit yang ada di tanggulain ini dilakukan oleh masyarakat sekitar desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin. Bahan dasar kulit di dapat dari kelurahan Ringin Agung, Kabupaten Magelang Jawa Timur. Kulit yang digunakan yaitu kulit sapi. Peralatan yang di gunakan masyarakat masi manual. Kerajinan yang dibuat oleh masyarakat yaitu tas kulit, dompet kulit, dan gantungan kunci yang terbuat dari kulit. Kerajinan kulit yang ada di tanggulain sudah menjadi tempat wisata yang ada di Sidoarjo yang mana sudah ditetapkan oleh Departemen Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Produksi kerajinan kulit yang ada di tanggulain seharusnya lebih di kembang dimana mulai dari produksi kerajinan harusnya sudah mengunakan mesin agar produksi lebih banyak dan lebih efisien. Dan juga desain dari tas kulit, dompet kulit, dan gantungan kunci yang ada di tanggulain sudah ketinggalan zaman. Target pasar seharusnya anak muda gen z jadi desain yang dikeluarkan seharusnya lebih menarik untuk anak muda, karena kebanyakan yang tau wisata ini adalah orang orang tua dan anak anak muda jarang yang mengetahui tempat atau wisata ini.
Media promosi sekarang harusnya menggunakan media sosial seperti tiktok, Instagram, Twitter atau X, dan lain lain. Kenapa harus menggunakan media sosial karena media sosial marak digunakan oleh semua semua orang dari yang muda hingga tua. Dan juga seharusnya menjual produk tidak hanya offline saja tetapi juga harus online seperti menjual di tiktok Shop, shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain-lain. Kenapa hal ini harus dilakukan agar produksi tas kulit yang ada di desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin semakin berkembang agar tidak seperti merk sepatu yang sudah lama digunakan oleh orang Indonesia yaitu merek Bata yang sudah gulung tikar atau bangkrut karena tidak dapat mengikuti perkembangan zaman untuk menjual produk mereka melalui online shop.
2. Lumpur Lapindo
Lumpur Lapindo merupakan bencana yang terjadi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang terjadi pada tanggal 29 mei 2006 pukul 05.30 wib. Semburan lumpur Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sekitar 200 meter dari sumur pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas. Awal mula bencana ini terjadi pada tanggal 18 Mei 2006, karena PT Lapindo melakukan pengeboran mencapai 8.500 kaki. Padahal sebelum pengeboran dilakukan, pihak perusahaan sudah diingatkan terkait pemasangan pipa selubung Itu harus dilakukan sebelum pengeboran. Akibat dari bencana ini 25 ribu warga dari 8 desa di 3 kecamatan harus mengungsi karna kihalangan rumah mereka dan akibat dari bencana lumpur Lapindo ini membuat air Sungai yang digunakan untuk mengaliri sawah tercemar yang mengakibatkan sawah -- sawah warga rusak dan warga punkehilangan mata pencarian mereka.
3. Pazkul
Dulu saat pazkul pertamakali dibuka tempat ini memiliki beberapa fasilitas yang nyaman yaitu tempat bermain anak - anak, toilet yang bersih dan nyaman, live musik, tempat duduk yang juga di beri payung agar terhindar dari panas matahari yang membuat orang yang berkunjung nyaman. Tetapi kekurangan dari tempat ini adalah lahan parkir yang kurang luas menjadi salah satu nilai minus dari tempat ini. Apabila penunjang sedang banyak dan tempat parkir yang kurang membuat orang-orang atau masyarakat yang berkunjung parkir sembarangan akibatnya terjadi sedikit kemacetan di daerah tersebut. Dikarenakan hal tersebut membuat masyarakat sekitar kurang nyaman.
Apalagi banyak yang berkunjung ke pazkul bersama keluarga dan banyak anak kecil. Tetapi karna harga sewa ruko yang mahal membuat pedagang lambat laun menutup tokonya, perawatan fasilitas yang kurang dan keberhasilan yang tidak terjaga menjadi kan orang yang berkunjung tidak senyaman dulu. Hingga sempat tutup sementara. Tetapi waktu di buka kembali, banyak ruko yang sangat sedikit penyewa dan juga fasilitas yang tidak sebagus dan senyaman dulu membuat orang malas untuk berkunjung ke pazkul. Alasan lain yang membuat pazkul tutup dikarnakan pazkul sendiri tidak dapat bersaing deng tempat lain yang lebih nyaman untuk berkumpul bersama keluarga, teman dan orang tersayang.
Tetapi semenjak adanya covid - 19 pazkul di tutup untuk selamanya. Sebenarnya apa bila pazkul dapat bersaing dengan tempat yang lain dan dikembangkan seperti dulu lagi ini akan menjadi salah satu tempat yang bisa dijadikan tempat wisata di Sidoarjo. Apabila ini dapat terjadi maka perekonomian masyarakat sekitar akan terbantu dan juga pendapatan daerah akan meningkat.
Apalagi sekarang ini kahuripan sering dijadikan tempat untuk berolahraga oleh masyarakat sekitar, karna tempat yang dipenuhi oleh pepohonan dan jalan yang di aspal yang membuat masyarakat nyaman untuk berolahraga di sana. Dan juga sekarang di kahuripan nirwana sendiri terdapat hotel dan juga apartemen yang menjadikan pazkul menjadi tempat yang sangat strategis untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Bisa juga lahan yang dulunya pazkul disewakan atau dikelola oleh pihak kahuriapan nirwana sendiri untuk dirubah menjadi kafe yang lucu dan aestethic yang sangat digemari anak muda jaman sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI