Istilah epistemologi baru digunakan di era modern, kata epistemologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yakni episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu), yang jika digabungkan berarti ilmu yang mengkaji pengetahuan. Sebenarnya pengetahuan tidak mungkin didefinisikan, pengertian pengetahuan yang dicantumkan dalam buku-buku filsafat dan logika manapun bukanlah definisi dari pengetahuan yang sebenarnya.
Ada perbedaan antara ahli logika dan ahli filsafat dalam mendefinisikan pengetahuan. Menurut ahli logika, pengetahuan adalah adanya forma sesuatu dalam pikiran. Sedangkan menurut ahli filsafat, hadirnya adaan abstrak atau hadirnya sesuatu pada adaan abstrak. Pengetahuan merupakan hal yang masih dikaji oleh para filsuf hingga zaman sekarang.
Selama mengikuti perkuliahan Pengantar Filsafat Islam di semester pertama, penulis mengetahui bahwa epistemologi merupakan salah satu dari tiga cabang filsafat. Filsafat merupakan induk dari semua pengetahuan yang memiliki tiga cabang kajian yaitu epistemologi yang membahas tentang pengetahuan atau singkatnya mencakup ke-bagaimana-an, ontologi yang membahas tentang ada atau ke-apa-an, dan aksiologi yang membahas tentang nilai atau tentang kenapa.
Objek kajian epistemologi yaitu mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, serta bagaimana kita mengetahuinya. Ilmu pengetahuan adalah salah satu bentuk pengetahuan yang memiliki ciri-ciri dan metode khusus. Ilmu pengetahuan merupakan kelanjutan dari pengetahuan sehari-hari.
Manfaat mempelajari epistemologi adalah kita dapat mengetahui batas pengetahuan manusia. Seandainya kita tidak mempelajari epistemologi kita akan terjebak pada agnostik, skeptik bahwa manusia tidak mempunyai pengetahuan. Selain itu, manfaat lain yang didapatkan dari mempelajari epistemologi ialah sebagai sarana untuk mengetahui berbagai variasi kebenaran pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H