Kalo kata Indosiar, cerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang benar-benar dialami oleh teman sekamar saya. Pohon bukan sembarang pohon! Biarpun ukurannya tergolong mini, pohon cabe yang satu ini punya cerita yang agak laen.
Berawal dari suatu pagi yang cerah, masa KKN telah tiba, Yara dan teman sekelompoknya tiba di tempat kost. Yara tiba di kost bersama sang Ibu, mereka menelusuri teras kost sambil berbincang-bincang. Ibu Yara datang menemani dan membantu mensurvei tempat tinggal yang akan dihuni selama masa KKN berlangsung.
"Ndok, masa itu ada pohon cabe numbuh depan pintu kamar kamu," celetuk Ibu Yara.
"Palingan bentar lagi juga mati tuh pohon," sahut Yara cuek.
Tak berselang lama, teman-teman sekamar Yara bersaliman dan berbincang ringan dengan Ibu Yara. Mereka asik mengobrol sampai matahari menunjukkan semburat jingganya
"Udah sore nih, Ibu langsung pamit aja ya, takut kena macet kalo entar-entaran,"
"Okey, hati-hati ya, bu." kata Lisa.
"Iya, assalamu'alaikum." Pamit Ibu Yara.
"Wa'alaikumsalam, good bye Ibu," Yara melambai pada si Ibu.
Beberapa hari pun berlalu, Yara dan teman-temannya kembali disibukkan dengan segala macam kegiatan dan program yang mereka rencanakan selama masa KKN. Tanpa disadari, pohon cabe di depan pintu semakin meninggi dan mulai berbunga.
Berdasarkan salah satu program yang mereka laksanakan, malam jumat adalah waktunya pembacaan yasin bersama warga sekitar. Seluruh anak-anak KKN segera pergi ke musala untuk melaksanakan salat magrib berjamaah dan membaca yasin bersama-sama. Setelah rangkaian acara selesai dilakukan, mereka melakukan aktivitas ringan bersama ibu-ibu desa.
"Lisaa!" panggil Yara heboh.
"Kenapa?"
"Liat deh pohon cabenya, kok udah numbuh aja sih cabenya? Padahal kan masih kecil," Yara heran.
"Bagus itu, kamu satu, aku satu, sisanya bagiin ke kamar sebelah," sahut Lisa.
"Hmm, iya deh,"
Lisa dan Yara tidak tau kalau di belakang mereka ada sosok menyeramkan yang sedang menatap tajam ke arah mereka berdua.
Next part two..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H