Genap 20 tahun yang lalu, tepatnya di Pekalongan, tempat tinggal mamah. Saya lahir ke dunia ini dan menyandang nama Mutiara Ahmad. Tetapi akhirnya diubah menjadi Mutiara MY karena ada insiden kecerobohan si pembuat akte yang kebetulan adalah rekan kakek saya. Dia hafal dengan kebiasaan keluarga mamah saya yang semua anggota keluarganya ditambahkan nama bapak di belakang nama lengkapnya.
Nama ayah saya adalah Muhammad Yamin yang disingkat menjadi MY dan ditambahkan di belakang nama 'Mutiara' oleh si pembuat akte. Resmi sudah nama saya menjadi Mutiara MY. Mulai dari rapot TK, SD, SMP, SMA, Ijazah TK, SD, SMP, SMA, semua ditulis demikian.
Di sekolah, saya pernah diejek oleh seorang teman. Dia mengatakan kalau nama saya sangat simpel dan tidak ada unsur kreatifnya sama sekali. Karena tidak terima dibilang seperti itu, saya melakukan unjuk rasa kepada mamah dan ayah dengan mengatakan kalau saya ingin ganti nama serta mengancam tidak akan berangkat ke sekolah kalau nama saya tidak diganti.
Jika ada orang bertanya mengenai arti nama 'Mutiara' pasti jawabannya nggak jauh-jauh dari kata 'berharga' atau 'istimewa'. Begitu pun penjelasan mamah saya. Tapi saya tidak puas mendengarnya, karena yang saya tau, tiap nama pasti ada doa dan harapan dari kedua orang tuanya. Justru dari penjelasan mamah saya, saya jadi agak minder karena selama ini saya cenderung masuk ke golongan manusia biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa.
Tapi ayah saya mengatakan kalau dia memberi nama 'Mutiara' karena terinspirasi dari seorang anak cerdas bernama 'Intan'. Intan ini adalah anak dari rekan kerja ayah saya yang dari kecil sudah terkenal akan kepintaran dan kecerdasannya. Dia ingin saya tumbuh menjadi anak yang cerdas seperti sosok 'Intan'. Karena Intan dan Mutiara memiliki arti yang hampir mirip, jadilah saya diberi nama Mutiara.Â
Sejak saat itu, saya berusaha menerima nama 'Mutiara' yang diberikan oleh kedua orang tua saya. Dan yang perlu digarisbawahi dalam tulisan saya kali ini adalah kepanjangan dari MY (dibaca Em Ye), mayoritas teman-teman saya beranggapan itu adalah singkatan dari nama ayah saya, Muhammad Yamin. Padahal bukan, MY yang bertengger di belakang nama saya berarti Margaretha Yaletha, nama pemberian mamah saya yang artinya Mutiara paling berharga.
Dulu saya sempat insecure dengan nama saya yang terdengar simpel dan pasaran, tapi setelah mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, saya sangat bangga ketika guru, teman, atau dosen saya memanggil nama lengkap saya.
Pagi hari ini, ayah saya mengatakan, "doa dan harapan yang terselip di nama kamu, alhamdulillah sudah terwujud sejak lama," saya sangat terharu mendengarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H