Siapa nih yang suka jalan-jalan dengan alasan ingin memberikan apresiasi diri? Pasti pernah kan? Beli barang mahal dengan kedok Self Reward.Â
Sebenarnya Self Reward itu memberikan dampak baik atau buruk? Sebelum ngejudge baik atau buruknya konsep Self Reward, Yuk kita telaah penjelasan tentang konsep Self Reward di bawah ini, baca sampai habis ya..
Istilah Self Reward kayaknya udah nggak asing lagi ditelinga, apalagi di sosial media rame banget postingan berseliweran orang yang habis belanja ini, belanja itu, liburan ke sini, liburan ke situ, dan lain sebagainya. Intinya semua itu adalah untuk Self Reward.
Self Reward merupakan penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada diri sendiri setelah berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu. Tujuannya untuk memotivasi diri sendiri atau memberi apresiasi atas pencapaian yang telah dilakukan.
Konsep Self Reward terbentuk karena Mental Health Awareness yang mulai meningkat. Kesehatan mental yang baik harus didasari rasa cinta pada diri sendiri dan juga pembagian waktu, nggak selamanya kita harus terus-terusan kerja dan terus memforsir diri tanpa memberi waktu untuk mengapresiasi diri.
Pentingnya Self Reward berkaitan erat dengan teori motivasi manusia. Teori tersebut menunjukkan bahwa manusia cenderung lebih termotivasi ketika mereka merasakan penghargaan atau hasil positif dari usaha yang telah mereka lakukan.Â
Dengan memberikan hadiah pada diri sendiri setelah mencapai tujuan kecil, seseorang dapat memperkuat koneksi antara tindakan positif dan penghargaan. Hal ini mempercepat proses pembentukan kebiasaan yang mendukung kemajuan pribadi dan profesional.
Self Reward memiliki dampak positif pada kesejahteraan emosional seseorang. Memberikan diri sendiri hadiah setelah mencapai tujuan dapat meningkatkan perasaan bahagia, puas, dan berdaya.Â
Ini menciptakan lingkaran positif di mana pencapaian dipertahankan oleh perasaan positif, membantu mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental.Â
Di satu sisi memang Self Reward ini berguna agar kita bisa survive dari kehidupan ini, sekadar beli seblak dan beli pop ice abis ngerjain tugas dari dosen sebenernya nggak masalah sih, konsep Self Reward ini bisa jadi bagus buat memulihkan fisik atau psikis, karena emang diri kita harus diapresiasi.Â
Tapi nggak selamanya konsep Self Reward ini baik buat kita. Okelah kalau sampai batas waktu tertentu, tapi kalau sampai terlena dengan konsep ini, atau bahkan malah jadi nggak usaha, nah ini yang bisa jadi bencana.
Sekarang pertanyaannya, Self Reward baik dan tidak baik itu yang seperti apa?Â
Self Reward yang baik adalah ketika itu dapat menguatkan perilaku baik diri kita, dengan adanya standar yang dibuat kemudian diperkuat, itu bisa ngebuat diri jadi lebih happy, jauh lebih positif buat ngejalanin kerjaan.Â
Misalnya ada orang yang netapin standar kalo dia harus bisa bicara di depan banyak orang, kemudian dia presentasi dan berhasil, 85% orang yang make Self Reward akan jauh lebih pede dan lebih termotivasi, jadi kalo mau apresiasi diri harus ada targetnya dulu.Â
Ada orang yang udah ngerasa kerjanya bagus kemudian dia Self Reward, tapi ada juga orang yang stres kemudian Self Reward, jutsru Self Reward macam ini yang ngebuat oang males.
Seringkali, Self Reward yang berlebihan dapat membuat seseorang cenderung fokus pada hadiah langsung daripada investasi waktu dan usaha yang diperlukan untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Jika Self Reward terkait dengan pengeluaran finansial, dampaknya dapat sangat merugikan. Pengeluaran berlebihan untuk hadiah diri sendiri tanpa pertimbangan yang matang dapat menyebabkan ketidakstabilan finansial yang signifikan.
Self Reward memang dibutuhkan pada titik tertentu, Self Reward dapat menjadi penguat untuk kita, seperti kita ngelatih diri buat jadi lebih oke. Misalnya kita ngelatih kucing, ketika si kucing dapat kemajuan maka kita akan memberi makan, tapi kalo kucing ngelakuin satu keburukan maka akan diberikan punishment.
Meskipun Self Reward memiliki peran penting dalam memotivasi diri sendiri, perlu diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan dapat membawa dampak negatif.Â
Mengelola Self Reward dengan bijak dan memastikan bahwa motivasi intrinsik tetap terjaga adalah kunci untuk Mencegah dampak buruk yang dapat muncul akibat Self Reward yang berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H