Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Organisasi VS Akademisi: Menemukan Keseimbangan yang Ideal

12 November 2023   01:32 Diperbarui: 16 November 2023   02:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi diolah melalui canva

Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan peluang dan pilihan, seringkali kita dihadapkan pada keputusan apakah lebih penting untuk mengikuti organisasi atau fokus pada proses belajar. 

Meskipun kedua hal tersebut memiliki manfaatnya sendiri, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan yang ideal, yang akan membantu kita tumbuh dan berkembang dengan baik.

Ketika saya menjadi seorang mahasiswa baru di salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam yang berada di Jakarta Selatan, saya mendapatkan banyak sekali tawaran untuk mengikuti organisasi. 

Saat itu, hal yang pertama terlintas adalah saya harus menerima kesempatan untuk mengikuti organisasi di kampus agar mendapatkan banyak pengalaman dan pertemanan.

Awal masuk organisasi, saya disuguhi banyak wacana-wacana menarik yang menurut saya akan terasa menyenangkan jika wacana itu dilaksanakan. 

Tetapi, setelah dua bulan perkuliahan dan tugas-tugas berdatangan, saya mulai merasa kalau berorganisasi itu hanya membuat tugas terabaikan dan rasanya mulai membosankan.

Relasi pertemanan yang dijanjikan.. tapi ternyata orangnya itu lagi itu lagi, teman asrama lagi teman kampus lagi, tanpa mengikuti organisasi pun saya bisa mengakrabkan diri dengan banyak teman. It's a piece of cake, for me.

Pengalaman yang didapatkan.. inilah yang alhamdulillah benar-benar saya dapatkan, pengalaman membuat proposal, membuat surat, mengetahui apa saja persiapan dari suatu acara, dan masih banyak lagi. 

Walaupun minusnya adalah terkadang ada panitia yang tiba-tiba diculik genderuwo ke negeri antah-berantah.

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk membuat blog di kompasiana atas saran dosen saya. Saat ini pun saya telah bergabung pada beberapa komunitas yang ada di kompasiana dan mengikuti acara-acara yang diadakan oleh komunitas tersebut. Di sini, saya belajar banyak hal dari penulis senior dalam bidang tulis-menulis dan saya sangat menikmatinya.

Actually, mengikuti organisasi dan belajar bukanlah pilihan eksklusif satu sama lain. Sebenarnya, keduanya dapat saling melengkapi. Bergabung dengan organisasi dapat menjadi sarana yang baik untuk belajar dalam konteks praktis. 

Misalnya, melalui program-program dalam organisasi, kita dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, dan penyelesaian masalah. 

Di samping itu, organisasi juga sering menawarkan seminar dan workshop yang dapat menjadi sumber pengetahuan tambahan.

Selain itu, penting juga untuk mengelola waktu dengan bijak. Terlalu banyak keterlibatan dalam organisasi atau belajar yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan kehilangan fokus. 

Menjadwalkan waktu untuk belajar, berpartisipasi dalam organisasi, dan merawat diri sendiri adalah kunci untuk mencapai keseimbangan yang ideal.

Pada akhirnya, tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam menentukan apakah lebih penting mengikuti organisasi atau belajar. Yang paling penting adalah memahami kebutuhan dan tujuan kita, serta melakukan pilihan yang akan membantu kita tumbuh, berkembang, dan mencapai potensi dalam hidup. 

Saya harap, teman-teman dapat menentukan organisasi yang tepat dan memiliki banyak manfaat di dalamnya. Bagaimana pun juga, akademik tetaplah prioritas seorang pelajar.

see u

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun