Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eksplorasi dalam Filsafat: Kejelasan Tentang Aksiomatik Wujud

20 September 2023   06:21 Diperbarui: 17 November 2023   11:39 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep "ada" adalah salah satu isu sentral dalam dunia filsafat yang mana pembahasannya lumayan kompleks dan mendalam. Tapi, sebelum scroll artikel ini lebih jauh, alangkah baiknya kamu membaca doa terlebih dahulu agar dipermudah dalam menyerap setiap kata yang mungkin akan terasa menjelimet di pikiramu.

Wujud itu ada, ada itu wujud, tapi apakah kamu mengerti apa makna dari ada itu sendiri? Ada sebuah kitab berjudul Bidayatul Hikmah karya seorang filsuf bernama Allamah Thabathaba'i. di dalam kitab ini, ada pembahasan tentang Kejelasan Konsep Wujud (ada). Berikut penjelasannya...

Konsep wujud (ada) dapat dipahami dengan dirinya sendiri tanpa membutuhkan perantara yang lain tentangnya, ia tidak memiliki definisi yang lengkap. Kenapa konsep wujud (ada) tidak memiliki definisi? Karena, suatu pendefinisian harus lebih jelas dari apa yang didefinisikan, sebab bertujuan untuk menjelaskan sesuatu yang belum jelas. Sedangkan di dunia ini, tidak ada sesuatu yang lebih jelas dari "konsep ada". Maka, tidak ada sesuatu yang dapat mendefinisikan "konsep ada".

Fakhrurrozi memiliki definisi tentang "konsep wujud (ada)" yang disebutkan dalam 2 poin. Pertama, wujud yang ada sebagaimana adanya dijelaskan sebagai realita yang tetap. Kedua, sesuatu yang mungkin bisa diinformasikan atau dikabarkan.

Tapi ternyata, 2 poin itu hanya pergantian kata-kata saja, bukan definisi yang hakiki. Konsep wujud (ada) yang tadinya dapat dipahami dengan sendirinya, malah terasa tidak jelas saat didefinisikan. Konsep ada itu sudah menjelaskan keberadaan itu sendiri. Misal:

Tetangga : "Apakah ibumu ada di rumah?"
Anak Kecil : "Ada."

Anak kecil memahami kata "ada" tanpa perlu penjelasan panjang kali lebar sebelumnya. Tapi kalo misalkan ditanyanya seperti ini...

Murid : "Bu guru, apakah listrik itu bisa di pegang?"
Guru : "Tidak bisa, nanti kamu kesetrum."
Murid : "Memangnya kenapa bu kalo kita kesetrum?"

Blablabla

Kata "listrik" itu masih belum jelas, makanya ia masih memerlukan pendefinisian agar dapat dipahami. Sedangkan "konsep ada" tidak memerlukan penjelas karena "konsep ada" sudah jelas dengan dirinya sendiri.

Sampai juga di akhir pembahasan artikel kali ini, kesimpulannya ada pada masing-masing, sampai bertemu lagi di pembahasan berikutnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun