Setelah dinyatakan gagal dalam SNMPTN aku tidak menyerah begitu saja, jika rencana A tidak berhasil masih ada 25 abjad lain untuk dijalani. Aku mendaftar SBMPTN bersamaan dengan teman-temanku yang lain dan kebetulan beberapa dari kami mendapatkan tempat ujian yang sama yaitu di UPN Veteran Jakarta.Â
Untuk mengetahui lokasi ujian, kamu harus mengisi pendaftaran SBMPTN sesuai Kartu Keluarga dan nanti sistem akan secara otomatis menempatkan mu di Universitas pelaksana SBMPTN terdekat dari alamatmu.Â
Aku kebagian jadwal ujian di tanggal 3 Juni 2022 jam 06.45-10.30 WIB. 3 bulan sebelum hari-H aku meniatkan diri untuk belajar dengan sungguh-sungguh, aku belajar bersama teman-temanku mulai dari pelajaran Fisika, Biologi, Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia karena kebetulan aku memilih SAINTEK. Satu hal yang harus kalian tau, aku memilih PTN dan jurusan yang sama seperti saat SNMPTN tapi kali ini dengan niat yang sudah matang, tidak sama seperti SNMPTN yang masih setengah matang bahkan bisa dibilang masih mentah.
Aku membuat jadwal belajar mulai dari bangun tidur, makan, olahraga, belajar Matematika kapan, belajar Fisika kapan, dan seterusnya sampai kapan aku tidur pun aku jadwalkan. Selain persiapan belajar, kamu juga harus mempersiapkan diri agar tetap fit. Saat lebaran tiba, aku sekeluarga pulang kampung untuk bersilaturahmi, sudah lama sejak terakhir kali kami pulang kampung karena terkendala dengan virus Covid-19.
Di kampung, aku sengaja tidak membawa buku pelajaran yang biasa aku pelajari. Sebagai gantinya, aku menonton video pembahasan soal TPS dan TPA, aku juga mendownload aplikasi yang berisikan soal-soal TPS dan TPA. Setelah kurang lebih 2 minggu berada di kampung, kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Aku pun kembali berkutat dengan persiapan SBMPTN.
Pada tanggal 29 Juni, aku, Monica, Pipit, Nasya, Hamidah, dan Reva pergi ke lokasi ujian untuk mengetahui ruangan kami masing-masing. Aku dan Monica di hari yang sama tapi ruangan yang berbeda, kami membuat janji untuk datang bersama ketika hari-H. Setelah semua mengetahui di mana ruangan pelaksanaan ujian, kami pulang kerumah masing-masing karena dirasa sudah cukup lama kami berada disana.Â
Hari ujian pun tiba, sesuai aturan SBMPTN, aku dan Monica datang ke lokasi ujian 1 jam sebelum jadwal. Kami berpisah setelah menunjukkan berkas-berkas yang kami bawa ke panitia yang mengurus pemberkasan. Sekarang aku berada di ruang tunggu bersama dengan peserta yang lain. Di sini kami di panggil sesuai absen untuk maju kedepan guna menunjukkan berkas yang kami bawa, disini juga kami diberitahu aturan-aturan ujian. Sekitar 15 menit sebelum ujian, kami semua berbaris sebelum memasuki ruangan dan masing-masing dari kami melakukan scan protector untuk menghindari kecurangan yang mungkin dilakukan peserta ujian.Â
Ujian pun dimulai, aku menjawab soal-soal sesuai dengan apa yang aku ketahui. YANG AKU KETAHUI, bukan PELAJARI:) dari semua soal, 40% kukerjakan sesuai amal ibadah. Menurutku soal TPA dan TPS adalah yang termudah, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pun juga tergolong mudah menurutku. Matematika dan Fisika juga pasti mudah jika aku mengetahui rumusnya, tapi aku sudah setengah fokus karena aku mendapat soal matematika di akhir sesi ditambah dengan ruangan yang terasa dingin membuatku ingin menyelesikan ujian secepatnya. Setelah ujian selesai, aku hanya ingin pulang ke rumah, bahkan aku lupa kalau ada Monica yang datang ujian bersamaku. Mianhe mon...Â
Pengumuman SBMPTN tanggal 23 Juni 2022, masih ada waktu sebulan untuk merefresh otak. Aku menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman, membantu mamah di warung, dan mencari alternatif lain jika seandainya aku tidak lolos SBMPTN.
Tanggal 23 Juni 2022 pun tiba, sekolahku akan melaksanakan wisuda pada hari ini pada jam 14.00-21.00 disisi lain pengumuman SBMPTN akan keluar pada jam 15.00. aku tidak bisa mendeskripsikan perasaanku di hari itu, senang karena telah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun, sedih karena akan berpisah dengan teman-teman yang telah memberikanku banyak kenangan, dan tegang karena menunggu hasil SBMPTN yang akan menentukan masa depanku selanjutnya. Semua perasaan itu bercampur aduk tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan menikmati keberlangsungan acara yang sedang menampilkan tari-tarian.
Pada jam 15.00 ada seorang temanku yang membuka hasil SBMPTN, disaat yang lain tidak ingin membuka Hasil SBMPTN ditengah acara tapi dia dengan berani melihat hasil ujian SBMPTN miliknya, sorak-sorakan pun memenuhi gedung tatkala dia dinyatakan lulus SBMPTN sesuai dengan pilihannya. Suasana sempat ramai dan itu membuat beberapa temanku tertarik untuk melihatnya juga, tapi aku tetap ingin melihatnya ketika sudah sampai dirumah karena takut hasilnya mengecewakan dan merusak mood ku disisa acara yang masih panjang.
Acara wisuda pun usai, aku dan ibuku berjalan keluar gedung dan kemudian menaiki motor yang dikendarai ibuku. Tepat dibawah lampu merah yang sedang menyala, aku membuka hasil ujian ku yang ternyata hasilnya sama seperti seleksi SNMPTN "PESERTA ATAS NAMA MUTIARA MY DENGAN NOMOR PESERTA *** DINYATAKAN TIDAK LULUS SELEKSI SBMPTN LTMPT 2022" tidak menunggu waktu lama, aku memberitahu hasilnya kepada ibuku dan ibuku mengatakan jika satu pintu tertutup, masih banyak pintu lain yang terbuka asalkan kita tetap sabar dalam menjalaninya.
Aku sangat sedih mengingat semua perjuanganku untuk lolos seleksi SBMPTN, aku merasa semua terasa sia-sia, akupun memutuskan akan mencobanya di tahun depan dan mulai mencari lowongan pekerjaan yang sekiranya bisa menambah pengalaman kerja. Tapi terkadang aku berpikir, apakah dengan bekerja semangat kuliah ku tetap sama atau justru akan berkurang seiring berjalannya waktu?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H