Mohon tunggu...
Mutiara Miranda Fitri
Mutiara Miranda Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas

Memiliki bakat di bidang musik, entertainment, dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fun Literasi: Strategi Cerdas Menggunakan Permainan Edukatif untuk Meningkatkan Minat Baca dan Kemampuan Literasi Siswa SD di Nagari Parambahan

8 September 2024   16:05 Diperbarui: 8 September 2024   16:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ketiga, keterlibatan orang tua juga sangat penting. Jika program ini hanya berlangsung di sekolah tanpa dukungan dari rumah, maka dampaknya akan terbatas. Orang tua perlu diajak untuk lebih mendukung kegiatan literasi anak-anak mereka, baik dengan menyediakan waktu untuk membaca bersama atau dengan memberikan akses terhadap buku-buku di rumah.

Untuk mengatasi masalah literasi di Nagari Parambahan secara menyeluruh, beberapa solusi bisa dipertimbangkan, seperti:

  • Integrasi Permainan Edukatif dengan Kurikulum: Permainan edukatif bisa menjadi bagian dari metode pembelajaran di sekolah, tetapi harus didukung oleh kurikulum yang mendorong pengembangan literasi secara holistik. Guru bisa menggunakan metode permainan sebagai variasi dalam pengajaran literasi sehari-hari.
  • Pengadaan Buku dan Bahan Bacaan Berkualitas: Pemerintah daerah dan sekolah harus bekerja sama untuk memastikan ketersediaan buku-buku yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman siswa. Program donasi buku atau kerja sama dengan penerbit bisa menjadi solusi jangka panjang.
  • Melibatkan Komunitas dan Orang Tua: Orang tua harus didorong untuk lebih aktif mendukung pendidikan literasi anak-anak mereka di rumah. Workshop atau pelatihan singkat bagi orang tua tentang pentingnya literasi bisa membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca di rumah.

Program "Fun Literasi" dengan pendekatan permainan edukatif adalah langkah inovatif dalam menghadapi masalah literasi di Nagari Parambahan. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek berupa peningkatan minat baca siswa, tetapi juga membangun kebiasaan literasi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang menyenangkan, diharapkan siswa akan merasa termotivasi untuk terus belajar dan membaca secara mandiri, bahkan setelah program ini selesai dilaksanakan.

Melalui program "Fun Literasi" di SDN 05 Parambahan dan SDN 22 Parambahan, Nagari Parambahan, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan literasi yang baik sebagai bekal untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Namun, seperti semua program pendidikan, keberhasilannya membutuhkan dukungan jangka panjang dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Permainan edukatif memang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan minat siswa, tetapi perlu ada pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk peningkatan akses terhadap bahan bacaan, pelatihan untuk guru, dan keterlibatan orang tua. Dengan demikian, literasi di Nagari Parambahan tidak hanya menjadi tugas sekolah, tetapi tanggung jawab bersama untuk masa depan anak-anak penerus bangsa.

Penulis: Mutiara Miranda Fitri, Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun