Mohon tunggu...
Mutiara Khaerunnisa
Mutiara Khaerunnisa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lulusan Sekolah Swasta Masuk Perguruan Tinggi Negeri! Kenapa Tidak?

29 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 29 Desember 2020   16:47 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri masih menjadi pilihan utama banyak lulusan sekolah di Indonesia. Alasannya beragam, pertama karena Perguruan Tinggi Negeri masih dipandang sebagai lembaga pendidikan yang terpercaya dengan nama besarnya, alasan kedua adalah karena nilai akreditasi tinggi, kurikulum pendidikan dan pengajar-pengajarnya yang dipandang lebih berkualitas, dan terakhir adalah karena kepercayaan bahwa dengan menjadi alumni Perguruan Tinggi Negeri maka pekerjaan lebih mudah didapat.  

Namun untuk dapat duduk di bangku Perguruan Tinggi Negeri tidaklah mudah. Para pelajar harus menghadapi seleksi dan persaingan yang cukup ketat. Dan sebagian orang berpendapat bahwa lulusan sekolah swasta susah dan sulit untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan alasan tidak pantas dan tidak baik. Apakah benar?

Pada dasarnya sekolah hanya sebuah institusi kecil yang mencoba membantu tugas kependidikan di ranah utama yakni  keluarga dan masyarakat luas. Dengan demikian sekolah bukanlah pemegang penuh tanggung jawab atas baik atau buruk kualitas peserta didik dan sekolah bukanlah sebagai tolak ukur atau suatu acuan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Akan tetapi, untuk mewujudkan agar dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri pelajar membutuhkan setidaknya salah satu upaya yang dapat dimiliki dan dilakukan, yaitu antara lain:

  • Kecerdasan adalah suatu sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijakan seseorang.
  • Berkemauan keraslah kepada apa-apa yang diinginkan atau dicapai untukmu dan janganlah bersikap lemah. Dalam bahasa arab kata kemauan keras yakni “Hirsh” akan coba kita dekati dengan kata “Antusias”. Sikap antusis akan membawa kita pada pikiran, perasaan, dan tindakan yang positif. Antusias yang murni  dan dengan sepenuh hati adalah satu dari faktor-faktor kesuksesan dalam hampir segala usaha.
  • Sungguh-sungguh, Man Jadda Wajada (siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil). Dalam kesungguhan itu terkandung mental baja dan sikap pantang menyerah. Ketika bersungguh-sungguh, kita memberikan seluruh energi, hati, dan pikiran kita pada apa yang kita kerjakan. Berfokuslah pada keinginan kita untuk mencapai apa yang kita inginkan.

Dalam uraian diatas sudah jelas bahwa lulusan sekolah swasta bukan berarti tidak dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri, akan tetapi semua itu didapat dari pada usaha individu masing-masing. Mulai sekarang berhentilah mengangkap bahwasannya lulusan sekolah swasta tidak dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri. Karena, sekolah di negeri atau swasta itu sama saja, tidak ada yang membedakan dan dalam keberhasilan  seseorang itu  tidak memandang nama besar sekolah negeri atau swasta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun