Sejak semalam, hujan mengguyur kotaku dengan derasnya. Bahkan, pagi pun masih murung ketika aku berangkat ke sekolah untuk melaksanakan PPL. Ternyata kotaku bukan hanya sedang murung tapi juga bersedih. Hujan yang semalam turun sangat deras mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di Tarakan, kota tercintaku.
Selain banjir dan tanah longsor, musibah kebakaran juga terjadi pada hari yang sama. Arus lalu lintas menjadi terhambat karena adanya banjir. Beberapa warga harus kehilangan rumah dan anggota keluarga akibat tanah longsor yang menimpa mereka.
Sungguh senin yang ironi di tengah pandemi ini. Hari senin yang seharusnya diawali kebahagiaan kini menjadi hari tersedih. Khususnya bagi korban yang mengalami. Bersyukurlah kita masih diberi perlindungan oleh Yang Maha Kuasa. Semoga saudara-saudara kita yang terkena musibah diberi kekuatan dan kesabaran atas kejadian yang menimpa mereka.
Saya langsung bergegas menuju lokasi PPL dengan ditemani rintikan hujan sisa semalam. Suasana sekolah juga masih sunyi karena kejadian ini. Tapi itu tak membuat saya patah semangat. Saya tetap berusaha hadir tepat waktu.
Hari ini guru pamong masih belum hadir dikarenakan adanya piket. Kami pun diberi arahan untuk menunggu di perpustakaan. Sesampai di sana, perpustakaan masih dalam keadaan terkunci. Alhasil, kami menunggu agar bapak yang membawa kunci datang.
Setelah beberapa lama menunggu tak kunjung ada kabar. Kami memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah kelas yang kosong sambil mengerjakan beberapa tugas dan laporan. Jam hampir menunjukkan waktu istirahat, namun pintu perpus pun belum terbuka.
Kami mendapat kabar bahwa penjaga perpustakaan terkena musibah banjir sehingga beliau tidak bisa hadir ke sekolah. Akhirnya kami memutuskan untuk berada di kelas saja. Beberapa guru pada hari itu juga banyak yang berhalangan hadir dan kami mengerti itu.
Semoga semuanya baik-baik saja. Akhirnya kami pun pulang sesuai waktu yang telah ditentukan. Kami berharap semoga esok semuanya baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H