Mohon tunggu...
Mutia Rahmi
Mutia Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Saya adalah Seorang Mahasiswa Yang Sedang menempuh Strata 1 Jurusan Marketing Communication di Binus University Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Love

10 Ciri-Ciri Toxic Relationship yang Harus Segera Diakhiri!

17 Januari 2022   11:24 Diperbarui: 17 Januari 2022   17:33 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
toxic relaIlustrasi. Ciri-ciri hubungan toxic yang harus segara di akhiri.(freepik)

Tentu kita kerap sekali mendengar sebuah istilah toxic relationship yang sering diartikan sebagai sebuah hubungan yang cenderung tidak sehat, bajkan tidak jarang pula orang menyebutnya dengan hubungan beracun. Panggilan ini seolah-olah mendeskripsikan betapa bahayanya sebuah hubungan tidak sehat dimana sangat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang yang berada dalam hubungan toxic relationship tersebut. 

Apabila seseorang sering merasa direndahkan, menjadi sasaran amarah pasangan, dan selalu diperlakukan tidak adil maka dapat dikatakan bahwasanya seseorang tersebut kemungkinan sedang berada dalam toxic relationship. Kebanyakan orang yang berada dalam hubungan toxic relationship cenderung merasa cemas, sedih, amarah yang datang tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan, dimana hal ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, fisik, dan psikologis seseorang yang berada dalam hubungan tersebut.

Ciri-ciri toxic relationship:


1. Selalu merasa dikontrol oleh pasangan


Hal ini terlihat bahwasanya salah satu pihak selalu berusaha menjadi dominan dalam hubungan agar dapat mengontrol pihak lainnya. Misalnya, pasangan selalu memaksa kamu untuk menuruti semua perintah dan bahkan seolah-olah kamu seperti robot yang dikontrol dengan remot olehnya. Tidak hanya itu saja, kenyataannya orang yang toxic juga dapat memberikan silent treatment untuk dapat mengontrol emosi pasangannya.


2. Sulit untuk menjadi diri sendiri


Biasanya dalam hal ini pasangan yang sekarang menjalin hubungan denganmu masih sangat terperangkap dalam masa lalunya. Dia selalu berusaha agar tampilanmu terlihat persis dengan mantan pacarnya. Dengan demikian dia selalu berharap agar kamu selalu bersikap seperti apa yang dia inginkan, bukan berdasarkan apa yang kamu inginkan.


3. Tidak memperoleh dukungan dari pasangan


Pada dasarnya hubungan yang sehat ialah hubungan yang selalu berupaya untuk senantiasa memberikan dukungan satu sama lain. Sebaliknya, dalam toxic relationship setiap pencapaian yang didapatkan oleh pasangan akan dianggap menjadi ajang kompetisi sehingga salah satu pihak merasa tersaingi dah tidak ingin kalah. Hal ini terlihat apabila pasanganmu merasa tidak senang jika kamu telah berhasil dalam melakukan sesuatu yang seharusnya membuat ia bangga. Bukannya memperoleh dukungan serta apresiasi dari pasangan, justru kamu malah memperoleh perkataan kasar serta kritik yang dapat menjatuhkanmu.


4. Selalu dicurigai dan dikekang


Dalam sebuah hubungan, cemburu kerap kali dialami oleh para pasangan dan ini dapat terbilang normal. Tetapi apabila dalam suatu hubungan terdapat rasa cemburu yang cenderung berlebihan atau menyebabkan pasangan melakukan suatu hal yang diluar batas, contohnya seperti menyita handphone pasangan, memaksa bertukar akun media sosial, atau melabrak seseorang yang ia cemburui maka hubungan ini termasuk dalam toxic relationship karena pasangan sangat posesif. Pasangan selalu ingin tahu segala aktivitasmu dan akan marah apabila kamu tidak segera menjawab pesan darinya. Dan yang lebih parahnya mereka yang berada dalam toxic relationship ini melarang pasangannya untuk berbicara dengan lawan jenis.


5. Sering dibohongi


Kejujuran adalah kunci dalam sebuah hubungan. Namun, apabila pasangan sering berbohong, beralasan saat ingin bertemu, serta menutupi banyak hal, itu menandakan bahwasanya saat ini kamu sedang berada dalam toxic relationship.


6. Menerima kekerasan fisik
Selain kekerasan verbal, suatu hubungan tergolong sebagai toxic relationship apabila sudah terdapat kekerasan fisik di dalamnya. Hal ini nampak dari tindakan pasangan yang secara emosional tidak segan untuk main tangan apabila terdapat suatu perselisihan dalam hubungan.


7. Selalu merasa gelisah


Tekanan yang diperoleh dari pasangan dalam sebuah hubungan dapat membuat seseorang merasa gelisah setiap saat. Kondisi ini dapat menjadi suatu ciri bahwa terdapat sesuatu yang salah. Apabila hubungan tersebut terus dipertahankan, maka kegelisahan tersebut akan semakin menjadi serta berkelanjutan dan dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.


8. Mengabaikan kebutuhan


Mengabaikan kebutuhan karena mengikuti segala keinginan pasangan juga menandakan seseorang berada dalam lingkungan toxic relationship sebab dalam hal ini memperlihatkan bahwa seseorang dalam hubungan tersebut sudah terus-menerus mengalah dan tidak memperhatikan dirinya sendiri bahkan kebutuhan dan keinginannya.


9. Menjadi seolah-olah berjarak dengan orang terdekat


Pasangan yang cenderung dengan sikap posesifnya menganggap bahwa dunianya hanya dia dan kamu sehingga seluruh kegiatan ataupun aktivitas yang tidak berhubungan dengan kalian dianggap sebagai pengganggu. Tidak jarang pula pasangan melarang untuk berteman dan memutus pertemanan dengan orang yang tidak dia sukai.


10. Berharap pasangan berubah


Banyak orang yang masih bertahan dalam hubungan yang jelas-jelas termasuk dalam toxic relationship. Hal ini karena adanya kepercayaan dalam dirinya bahwa dia dapat mengubah diri sendiri serta mengubah pasangan yang awalnya toxic menjadi lebih baik. Yang mana kenyatannya, cara ini hanya akan menyakiti diri sendiri.


Dalam sebuah hubungan, hal yang menjadi unsur pertama ialah setiap pihak berhak untuk diterima serta memperoleh perlakuan yang sopan, kasih sayang, serta dihormati oleh pasangannya. Apabila kamu mengalami salah satu atau bahkan 10 ciri toxic relationship ini, alangkah baiknya apabila kamu dan pasangan saling mengomunikasikan permasalahan dalam hubungan bersama-sama. Atau mintalah pertimbangkan atau bantuan dari pihak luar, seperti keluarga, sahabat, ataupun orang terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun