Membangun usaha tentu membutuhkan ketekunan yang luar biasa. Hal ini juga yang dipegang oleh Fiki Aisyah dan suaminya, Eko Setyawan dalam membangun bisnisnya Aisyah Souvenir. Usaha yang dimulainya sejak 15 Desember 2015 ini kini telah membuahkan hasil yang cukup membanggakan, yaitu omzet 400 juta rupiah.
Bermula dari keperluan menyediakan buku yasin untuk tahlilan 40 hari tahlilan bapak mertua, Fiki dan suami merasa bisa membuat buku yasin sendiri dengan tampilan yang lebih menarik. Tak disangka, justru itu menjadi peluang usaha bagi keduanya. Bermodal 2 juta rupiah, Aisyah souvenir menyediakan beragam souvenir untuk acara-acara muslim seperti buku doa-doa, yasin, hampers aqiqah, hingga sajadah dan tasbih dengan desain yang kekinian.
Sukses Memasarkan Produk Lewat Sosial Media
Untuk memasarkan produk souvenirnya, ibu dua anak ini menggunakan sosial media yaitu instagram dengan akun @Aisyahsouvenir. Selain itu, Fiki juga memasarkan produknya lewat facebook, tik tok, dan endorse publik figur. Usahanya ini tentu tak sia-sia, Aisyah souvenir dikenal oleh banyak orang hingga dapat melakukan pengiriman produknya hingga menjangkau hampir seluruh kota-kota di Indonesia. "Alhamdulillah kami ada pengiriman setiap hari ke Jakarta dan kawasan jabodetabek. Untuk kota-kota lainnya hampir merata di Sumatera, ada kota Medan, Palembang, dan Bandar Lampung. Untuk pulau Kalimantan pernah juga di Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Pulau Bunyu yang juga pulau terluar di Indonesia. Daerah Timur di Sulawesi pernah ke Makassar, Palu, Manado, Gorontalo, Fak Fak, Jayapura, dan Pulau Morotai.
Karyawan Menjadi Prioritas Utama
Kesuksesannya dalam membangun Aisyah Souvenir tentu tak lepas dari peran seluruh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Namun ternyata owner memiliki pengalaman sendiri tentang mengatur karyawan. Saat itu ada salah seorang karyawan yang tidak dapat diatur dan malah mempengaruhi karyawan lainnya sehingga sebagai owner harus mengambil keputusan yang cukup riskan, yaitu memberhentikan 12 dari 14 orang  karyawan yang dimiliki disaat pesanan sedang membludak.
Oleh karena itu, pengembangan kompetensi karyawan sebagai sumber daya manusia di Aisyah Souvenir ini menjadi salah satu yang diutamakan. Hal tersebut diwujudkan dalam gathering yang diselenggarakan setiap akhir tahun. Tentunya tak hanya sebagai ajang liburan bagi karyawan, Â namun juga ada peningkatan kompetensi dalam bentuk pemberian materi komunikasi, perencanaan finansial, dan outbond. Tak hanya sampai disitu saja, kinerja mereka pun tetap diukur lewat rapat mingguan hingga bulanan yang diadakan secara rutin.Â
Ingin Memperluas Target Market, Miliki Pelanggan Favorit
Saat ini, rencana kedepan  yang hendak dicapai oleh kedua owner untuk saat ini adalah menyediakan produk yang lebih bervariatif untuk para konsumen untuk dapat memperluas target market Aisyah Souvenir. Untuk favorit customer, Fiki memiliki cerita tersendiri. "Aisyah Souvenir itu punya pelanggan yang bisa dikatakan favorit. Beliau selalu memesan secara dadakan, namun tak pernah menawar harga, malah tim kami sering dikirimi hadiah," ujarnya sambil tertawa.Â
Namun menurutnya, setiap pembeli menjadi favorit karena membawa rezeki tersendiri bagi keberlangsungan usahanya, oleh karena itu, setiap pembeli harus dapat terlayani dengan baik.Â
Kepada pada generasi muda, Fiki memberikan motivasi untuk dapat membangun usaha sendiri. "Jangan menunggu sempurna untuk memulai, segera eksekusi dan evaluasi terus. Never stop learning karna setiap ilmu yang kita pelajari akan ada manfaatnya," pungkasnya. Â
Sumber : artikel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H