Scroll sosmed sampai pagi, sampai lupa kalau besok masih ada hari.
Siapa sih yang tidak bermain media sosial sekarang ini? Hampir semua orang yang penulis kenal setidaknya memiliki salah satu akun media sosial. Mulai dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, om, tante bahkan anak kecil pun sudah punya akun sosial media mereka sendiri (untuk poin ini lebih nyaman kalau penulis bahas di lain tulisan, haha).
Sejak media sosial populer, penulis kerap sekali menemui para pengguna sosial media yang curhat di akun mereka. Selayaknya fungsi media sosial tempat bersosialisasi, curhatan-curhatan ini juga menjadi salah satu pemantik obrolan. Contohnya nih
“Datang ke Pengajian Musholla Al-Ikhlas, semuanya serba hijau bun. Hehe🥰”
“Buah, buah apa yang bikin lucu? Buahahah, lucu banget ya pak, xixi.”
“Aku butuh waktu sendiri buat recharge energy sebelum ketemu orang-orang”
Tanpa dijelaskan pun sepertinya para pembaca tahu siapa saja yang mengirimkan curhatan tersebut di sosial media mereka. Seperti Ibu-ibu yang kerap membagikan kegiatan sehari-harinya di rumah. Bapak-bapak yang menuliskan lelucon khas bapak-bapak atau yang dikenal “jokes bapak-bapak”. Dan yaa, yang terakhir anak muda yang mengeluh akan kerasnya kehidupan. Nah, contoh terakhir ini yang bakal penulis bahas di tulisan ini.
Dapat dikatakan penulis merupakan salah satu pengamat internet. Penulis kerap kali mengamati perilaku orang-orang ketika menggunakan media sosial. Dari berbagai perilaku yang penulis amati, penulis tertarik untuk membahas contoh terakhir, yap “anak muda dan kesehatan mental”. Anak muda pada masa ini merujuk pada Generasi Z. Generasi ini yang sering curhat tentang kehidupan dan kesehatan mental mereka di internet. Curhatan ini sering dianggap negatif bagi sebagian orang.
“Dasar Gen Z, semuanya Mental Health”. Hayo, siapa yang pernah melihat, mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat tersebut? Kalimat demikian sering kali muncul di berbagai platform sosial media. Penulis kerap kali menemui kalimat seperti ini di kolom komentar ketika berselancar di internet. Kata-kata yang dilontarkan ketika sebuah konten tentang kesehatan muncul ataupun curhatan warga dunia maya.
Sebenarnya, ada apasih dengan Gen Z dan mental health ? sebelum membahas hal ini lebih lanjut, ada baiknya kita memahami dulu mengenai keduanya.
Setiap generasi memiliki nama mereka masing-masing seperti milenial, baby boomers, generasi alpha dan lainnya. Menurut Badan Statistik Kanada yang dikutip dari laman Sampoerna University, menyebutkan bahwa Gen Z merupakan mereka yang lahir pada tahun 1995 sampai tahun 2012. Generasi Z ini merupakan generasi yang lahir setelah generasi Y atau Milenial dan Generasi yang lahir sebelum generasi Alpha.