Mohon tunggu...
Mutiara DestiantyPratiwi
Mutiara DestiantyPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Bisa main basket, tapi udah pensiun.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Milenial Gemar Belanja Online Karena Flash Sale

7 Januari 2022   11:57 Diperbarui: 7 Januari 2022   12:00 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dari  sumber  data  Social  Research  dan  Monitoring  Sociab,  Kadin,  Kemkominfo, Accenture  tahun  2015  dari  jumlah  pengguna  internet  di  Indonesia  sebanyak  77  % menggunakan  internet    mencari  informasi  produk  dan  belanja online.  Produk e-commerce yang  populer  di  cari  konsumen  adalah  pakaian  sebesar  67,  10  %,  sepatu 20,20 %, Tas 20 %, Jam 7,60%, Tiket pesawat 5,10 %. Handphone 5,10 %, Aksesoris  kendaraan  2,80  %,  kosmetik  2,30  % dan  Buku  1,80  %.

Sebelumnya pasti udah banyak banget yang tau dong kalau belanja online itu apa? Singkatnya, belanja online adalah sebuah proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui suatu platform atau perantara media yaitu berupa situs e-commerce ataupun jejaring sosial yang menyediakan barang yang diperjualbelikan. 

Kini belanja online sudah menjadi sebuah kebiasaan bahkan kegemaran bagi sebagian orang lho, karena tentunya lebih mudah, lebih fleksibel soal waktu, dan juga kini masyarakat telah beranggapan bahwa belanja online itu salah satu sarana untuk kita mencari barang-barang yang kita butuhkan kaya misalnya kebutuhan sehari-hari, hobi, dan sebagainya. 

Eits tapi ga cuma nyari barang yang kita butuhkan, tapi kita juga pastinya sering banget nyari barang yang kita inginkan, apalagi sekarang udah ada kata-kata yang mewakilkan kita buat membelanjakan uang kita sendiri untuk beli barang-barang yang kita inginkan dengan kata berkedok self love. Terkadang masyarakat melalui belanja online membeli atau mengonsumsi barang yang sedang berkembang di dunia atau sedang trend. 

Banyak sekali pengembangan budaya yang terjadi di masyakarakat, hal ini disebut sebagai budaya populer. Burton menyebut eksistensi budaya populer didominasi oleh produksi dan konsumsi barang-barang material seperti peralatan domestik dan clothing (Chaniago & Kartini, 2011). Nah, salah satu contoh yang bisa kita lihat saat ini adalah belanja online. 

Semakin maraknya aktivitas belanja online tidak terlepas dari eksistensi teknologi melahirkan medium-medium baru, yang disadari atau tidak dapat menggeser kebudayaan manusia berubah atau berganti mengikuti perkembangan teknologi. 

Secara tidak langsung, belanja online telah mengubah kebiasaan orang untuk berbelanja secara manual lalu menggeser interaksi antar-manusia kepada interaksi manusia-teknologi yang mendorong lahirnya berbagai platform belanja online. 

Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain (Prayugo, 2018).

Belanja dengan sistem online merupakan salah satu gaya hidup yang bermetamorfosa menjadi sebuah budaya populer yang dilakukan banyak orang apalagi di kalangan milenial. Sejak perkembangan internet kini meningkat, sebagian besar aktivitas dilakukan dengan lebih instan. 

Belanja pun menjadi lebih praktis, konsumen tinggal mencari, lalu pesan, kemudian melalukan pembayaran melalui transfer, bisa juga melalui berai mini market atau bahkan dengan melalui fitur Cash On Delivery (COD), kemudian pemesan tinggal menunggu barang sampai di rumah yang nantinya akan diantarkan oleh kurir ekspedisi. 

Dan tidak jarang juga, harga barang di toko online  lebih murah daripada toko offline. Hayoo ngaku nih siapa yang kalau mau beli sesuatu sering banget bandingin dulu harga di toko online sama harga pasaran di toko offline?

Pasti banyak kan dari kita semua yang seperti itu, nah kenapa sih di toko online itu harganya lebih murah? Tentunya hal ini dikarenakan toko online tidak memerlukan biaya operasional yang besar. Belum lagi kalau harganya dapet diskon karena lagi flash sale dan ada cashback, wah happy banget nih pasti kalau kaya gini.

Tapi sebenernya siapa sih pelaku belanja online yang mendominasi sebagai "penikmat flash sale" ini? Yaps, jawabannya adalah kalangan milenial. Dalam kasus belanja online generasi muda atau masyarakat milenial adalah salah satu entitas yang paling sering menggunakannya. 

Siapa sih kalangan milenial itu sendiri? Menurut Karl Mannheim(1923), generasi milenial adalah generasi yang lahir pada rasio tahun 1980 sampai dengan 2000. Generasi milenial juga disebut sebagai generasi Y.

Salah satu ciri masyarakat milenial adalah peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Karena dibesarkan oleh kemajuan teknologi, generasi milenial memiliki ciri-ciri kreatif, informatif, mempunyai passion dan produktif.

Platform belanja online yang sering kali bahkan rutin mengadakan flash sale yaitu seperti shopee, tokopedia, bukalapak, lazada, JD.ID, dan sejenisnya. Flash sale rutin diadakan pada momen di waktu tanggal dan bulan yang sama sama (cont: 1.1 2.2 3.3 dst) sampai di puncaknya yaitu pada 12.12, menariknya bahkan sampai ada handphone dari produk Apple atau biasa kita sebut I-Phone hanya dibandrol dengan harga seribu rupiah, meskipun jumlah dan waktunya sangat terbatas. Bahkan banyak juga barang lain yang hanya dibandrol dengan harga seribu rupiah. 

Tak hanya flash sale, platform belanja online juga memberikan promo seperti gratis ongkir, cashback, sampai penukaran poin atau reward dengan hadiah atau mendapat potongan harga. Barang yang sering dicari dan dibeli oleh masyarakat yaitu mulai dari ashion baju, celana, sepatu, aksesoris, make up, parfum, buku, kebutuhan rumah tangga, hingga barang-barang elektronik seperti handphone, laptop, TV, dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun