Mohon tunggu...
Mutiara Deffani
Mutiara Deffani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa kesehatan masyarakat di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Kesehatan Jiwa Siswa, SMA Negeri 87 Jakarta Melakukan Skrining Kesehatan Jiwa dan Stres Akademik

2 November 2024   02:16 Diperbarui: 2 November 2024   03:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Skrining Kesehatan Jiwa/dok. pri

Jakarta, 11 Oktober 2024 - Kesehatan jiwa kini semakin dipandang penting, terutama bagi remaja yang tengah berada dalam fase krusial perkembangan emosional dan sosial. Masa remaja diwarnai oleh beragam tantangan, mulai dari tekanan akademik, dinamika pergaulan, hingga perubahan biologis yang dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi.

Data menunjukkan bahwa kondisi ini semakin mendesak untuk ditangani. Berdasarkan penelitian oleh Awwal (2020), sekitar 50% remaja merasa tertekan akibat persaingan prestasi di sekolah, 69,4% mengalami stres karena tenggat tugas yang ketat, dan 77,6% takut akan kegagalan dalam pencapaian akademik mereka. Angka-angka ini menjadi peringatan bagi semua pihak terkait betapa perlunya sistem pendukung untuk membantu siswa mengenali dan mengelola tekanan mental sejak dini.

Di lingkungan sekolah, upaya deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa menjadi salah satu langkah yang diusulkan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan jiwa siswa, mahasiswa Kesmas UNNES melaksanakan program skrining kesehatan jiwa dan stres akademik di SMAN 87 Jakarta. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan jiwa dengan mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa di kalangan remaja yang kian meningkat, terutama akibat tuntutan akademik dan tekanan sosial. Hal ini dilakukan guna mendapatkan intervensi atau tindak lanjut yang cepat dan tepat. Serta, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan jiwa di kalangan remaja.

Sejak awal perizinan guna melaksanakan program ini disambut baik oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan para guru. Kepala SMA Negeri 87 Jakarta, Julia Sri Mulyati, S.Pd., M.M, menyetujui pelaksanaan program skrining kesehatan jiwa ini dan didukung pula dengan guru BK di SMA Negeri 87 Jakarta. Program skrining ini dilakukan melalui kolaborasi antara sekolah dan mahasiswa Kesmas UNNES guna menindak lanjuti arahan dari Kementerian Kesehatan RI. Program ini dilaksanakan kepada seluruh siswa kelas 11 yang hadir selama waktu pelaksanaan program skrining. Program Skrining Kesehatan Jiwa dan Stres Akademik dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 11 Oktober 2024. Dengan tujuan khusus melakukan skrining dini kesehatan jiwa dan stres akademik, khususnya pada siswa kelas 11. Meskipun skrining diikuti oleh seluruh siswa kelas 11, pengukuran efektivitas program difokuskan pada kelas 11 A.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Jumat, 4 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh 33 siswa kelas 11 A. Sebelum memulai program intervensi, para siswa mengikuti pre-test berisi 15 pertanyaan melalui aplikasi Kahoot. Salenjutnya, para siswa diberikan sosialisasi mengenai manfaat deteksi dini, pengukuran instrumen skrining, dan kondisi tubuh yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan deteksi dini. Adapun serangkaian kegiatan program selanjutnya dilaksanakan dengan pengisian kuesioner melalui google form dengan instrumen SDQ (untuk siswa berusia kurang dari 18 tahun), instrumen SRQ (untuk siswa berusia lebih dari 18 tahun), dan instrumen DASS-42 (untuk mengukur tingkatan stres siswa).

Melakukan Skrining Kesehatan Jiwa/dok. pri
Melakukan Skrining Kesehatan Jiwa/dok. pri

Untuk 5 kelas yang lain yaitu kelas 11 B, C, D, E, F dilaksanakan pada tanggal 7,9,11 Oktober 2024. Didapatkan hasil skrining SDQ terdapat 159 siswa/i, hasil skrining SRQ-20 terdapat 3 siswa/i, dan hasil skrining DASS-42 terdapat 162 siswa/i. Pada pertemuan kedua pada kelas 11 A dilaksanakan Jumat, 11 Oktober 2024, diadakan sesi monitoring dengan tema "How Far Do You Know?". Sesi ini menggunakan media sticky notes yang ditempelkan pada kertas karton, di mana siswa menuliskan pengetahuan mereka tentang instrumen skrining stres akademik dan kesehatan jiwa. Dari hasil monitoring, terlihat bahwa mayoritas siswa kelas 11 A sudah memahami instrumen skrining, bagian tubuh yang diperhatikan untuk masing-masing instrumen, serta cara pengukuran instrumen skrining.

Pelaksanaan Monitoring
Pelaksanaan Monitoring "How Far do You Know?"/dok. pri

Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa program Care and Connect berhasil meningkatkan pemahaman siswa kelas 11 A tentang pentingnya deteksi dini stres akademik dan kesehatan jiwa. Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta menyatakan harapannya agar program ini bisa diterapkan di seluruh jenjang kelas demi meningkatkan kesejahteraan jiwa siswa, serta mengurangi risiko masalah kesehatan mental di kalangan remaja.

Dengan terlaksananya program skrining kesehatan jiwa dan stres akademik di SMA, diharapkan pelajar di Indonesia dapat mencapai potensi maksimalnya dalam belajar dan berkembang tanpa terganggu oleh masalah kesehatan jiwa. Program ini menjadi langkah awal yang positif dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat secara mental dan fisik, siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

Dokumentasi Setelah Program/dok. pri
Dokumentasi Setelah Program/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun