Mohon tunggu...
Mutia Rachma
Mutia Rachma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanderer, cooking and sport enthusiast. https://www.tumblr.com/blog/duniamute

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Ditolak Dukun Bertindak

8 Februari 2016   12:12 Diperbarui: 8 Februari 2016   13:01 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan tas ransel di punggungnya dan buku kumpulan sajak cinta dan bencinya untuk Olin ia mendaki bukit tersebut. Bertemulah ia dengan seorang nenek tua yang rambutnya disanggul, memakai baju kutu baru kumal dan kain.

Tanpa basa-basi Beni menyerahkan buku kumpulan sajak cinta dan benci buatannya untuk Olin. Sang nenek dibantu Beni merobek-robek isi buku tersebut. Merobek semua sajak cinta dan benci Beni pada Olin. Dimasukkannya buku yang kini telah menjadi sobekan-sobekan kertas dalam kuali besar yang sudah berisi air mendidih. Bersama sang nenek dirapalkannya mantra-mantra paling sakti:

Ompalaki Ompalaki

Jadikan Olin Sulit Dapat Lelak

Ompalani Ompalani

Biarkan Olin Kemali Pada Beni

Setahun kemudian. Olin dalam perjalanannya di Kyoto sedang menggendong seorang bayi. Wajah bayi laki-lakinya seperti fotokopi wajah Beni. Beni membawa botol air putih yang dibelinya untuk sang istri, tersenyum pada Olin sambil membukakan botol minum dan membantu istrinya minum. Kemudian Beni memandang bayi dalam gendongan Olin dan bermain-main dengan tangannya. Sang bayi tertawa bahagia. “Perjalanan pertamamu ke Jepang ya Nak..” Katanya pada anak laki-lakinya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun