Mohon tunggu...
Mutiara Bungsu
Mutiara Bungsu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Memasak Kepribadian : Pendiam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral yang Dikemukakan Lawrence Kohiberg

18 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

-Tahap 4: Orientasi pada Hukum dan Ketertiban

 Pada tahap ini, individu menghargai aturan dan hukum yang ada dalam masyarakat. Mereka memahami bahwa untuk menjaga ketertiban dan kestabilan sosial, aturan harus dipatuhi tanpa memandang keuntungan pribadi atau imbalan. Moralitas di sini lebih mengarah pada kewajiban untuk menghormati sistem hukum.

3.Tingkatan Postkonvensional

Pada tingkatan ini, individu sudah mampu berpikir lebih abstrak dan mengembangkan prinsip moral yang lebih universal, bukan hanya berdasarkan aturan atau norma sosial.

-Tahap 5: Orientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Asasi Manusia

 Pada tahap ini, individu mulai menyadari bahwa hukum dan aturan dibuat untuk kepentingan bersama, tetapi juga mengakui adanya fleksibilitas terhadap hukum yang tidak selalu memenuhi kebutuhan atau hak-hak individu. Moralitas di sini berfokus pada prinsip keadilan dan hak asasi manusia yang lebih universal.

-Tahap 6: Orientasi pada Prinsip Etika Universal

  Di tahap ini, individu berpikir berdasarkan prinsip moral yang lebih abstrak dan universal, seperti keadilan, kebebasan, dan kesetaraan. Keputusan moral dibuat dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral yang lebih tinggi dan tidak terpengaruh oleh peraturan atau norma sosial yang ada.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Kohlberg menjelaskan bahwa individu melalui enam tahap perkembangan moral, mulai dari berfokus pada diri sendiri hingga mengembangkan prinsip moral yang bersifat universal. Kohlberg menganggap bahwa perkembangan moral ini berhubungan dengan kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan abstrak, serta dengan pengalaman hidup yang mereka alami. Teori ini sangat berpengaruh dalam psikologi dan pendidikan moral, karena membantu memahami bagaimana individu berkembang dalam penilaian moral mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun