2. Mary Ainsworth: Penelitian "Strange Situation"
Mary Ainsworth, yang bekerja sama dengan Bowlby, memperluas teori keterikatan dengan penelitiannya yang sangat terkenal, yaitu "Strange Situation Procedure",yang mengidentifikasi pola-pola keterikatan yang berbeda pada bayi. Penelitian ini melibatkan pengamatan bayi yang ditempatkan dalam situasi yang tidak biasa, di mana pengasuh meninggalkan dan kemudian kembali ke ruangan. Berdasarkan reaksi bayi terhadap perpisahan dan reuni, Ainsworth mengidentifikasi tiga tipe keterikatan utama:
- Secure Attachment (Keterikatan Aman): Bayi merasa nyaman menjelajah lingkungan ketika pengasuh ada, dan mencari kedekatan atau kenyamanan saat pengasuh meninggalkan ruangan, namun bisa kembali tenang saat pengasuh kembali.
- Insecure-Avoidant Attachment (Keterikatan Tidak Aman Menghindar): Bayi tidak menunjukkan banyak kecemasan saat pengasuh pergi dan tidak terlalu mencari kedekatan saat pengasuh kembali. Mereka tampak tidak terganggu.
- Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Keterikatan Tidak Aman Ambivalen): Bayi menunjukkan kecemasan yang tinggi terhadap perpisahan dan kesulitan menenangkan diri bahkan setelah pengasuh kembali.
Kemudian, pada tahun 1980-an, Ainsworth bersama kolega-koleganya menambahkan kategori keempat:
- Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir): Bayi menunjukkan perilaku yang membingungkan atau bertentangan, seperti mendekati pengasuh namun tampak takut atau bingung.
 Artikel-artikel Utama:
- Bowlby: "Attachment and Loss" (1969) - Bowlby menulis serangkaian buku yang menjadi dasar teori keterikatan, termasuk buku ini yang menjelaskan konsep dasar keterikatan dan implikasinya bagi perkembangan anak.
- Ainsworth: "Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" (1978) - Buku ini adalah salah satu karya penting Ainsworth yang menggambarkan eksperimen Strange Situation dan kategori-kategori keterikatan yang diidentifikasinya.
Karya-karya Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana hubungan awal dengan pengasuh dapat membentuk dasar dari interaksi sosial dan emosional di kemudian hari.