Setelah semua luka sembuh dan sel yang terinfeksi sudah hilanh, tubuh akan mengeluarkan limfosit T regulatory. Limfosit ini memiliki fungsi untuk mengurangi produksi antibodi yang dihasilkan sel-sel plasma atau sederhananya berfungsi untuk memberhentikan respon limfosit B dann T setelah tidak diperlukan lagi. Karena, apabila tidak diberhentikan, sel-sel limfosit B dan T dapat menyerang kekebalan tubuh kita sendiri.
Itu merupakan langkah-langkah penyembuhan luka pada limfosit dan langkah terjadinya diapedesis pada limfosit, terutama limfosit T. Sifat diapedesis pada limfosit T ini juga bisa dibuktikan dari limfosit T yang dihasilkan di organ limpa dan dimatangkan di organ timus. Untuk mencapai dari organ ke organ tersebut, limfosit T harus keluar dari organ limpa menembus pembuluh darah untuk menuju ke timus.
Dari penjelasan yang sudah saya berikan di atas, dapat dibuktikan bahwa diapedesis bisa dilakukan oleh leukosit baik granulosit maupun agranulosit karena mereka keluar dari pembuluh darah dengan tujuan tertentu. Proses dari diapedesis diawali dengan pengecilan sel darah putih yang bisa berubah bentuk untuk memudahkan leukosit menjalankan fungsinya sebagai prajurit tubuh kita yaitu melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat mudah melakukan diapedesis.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa leukosit granulosit pertama yang dapat melakukan diapedesis adalah neutrofil karena ia melakukan diapedesis untuk membantu dalam proses inflamasi, yaitu membunuh kuman, bakteri, dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Lalu yang kedua adalah basofil, ia melakukan diapedesis untuk memberi histmain sebagai reaksi terhadap antigen pada lokasi infeksi agar bisa menjadi sinyal untuk tubuh kita. Dan yang terakhir dari bagian prajurit granulosit adalah eosinofil. Meskipun ia hanya berfungsi sebagai fagosit yang lemah namun ia tetap melakukan diapedesis untuk menuju ke lokasi yang terinfeksi.
Berikutnya untuk prajurit agranulosit yang pertama adalah limfosit. Limfosit melakukan diapedesis untuk melakukan perlawanan terhadap kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan  sebagai perkembangan menjadi limfosit yang matang. Yang kedua adalah monosit yang melakukan diapedesis untuk berpindah sesuai dengan fungsinya yang digunakan untuk perkembangan menjadi makrofag dan untuk menjalakan fungsinya sebagai fagosit yang sangat aktif menyerang kuman, bakteri, dan virus.
Cukup sekian artikel saya kali ini, semoga apa yang telah saya sampaikan dpaat berguna bagi para readers yang membaca artikel saya ini. Terima kasih bagi para pembaca yang telah menyempatkan waktu luangnya.
- Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H