Selamat datang dan selamat membaca artikel saya readers! Kali ini saya akan membahas tentang diapedesis yang terjadi pada leukosit. Darah merupakan sel yang terdapat di setiap tubuh kita dan cairan yang mengalir di seluruh bagian tubuh kita. Unsur-unsur darah terdiri dari 2 yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Plasma darah merupakan bagian yang cair seperti serum dan fibrinogen. Sedangkan sel-sel darah merupakan bagian yang padat seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit. Nah, untuk artikel kali ini saya akan membahas lebih lanjut tentang leukosit.
Dalam sehari-hari pasti kita menjumpai yang namanya kuman, bakteri, dan virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bila menyerang tubuh kita. Namun, tubuh kita tidak selemah itu karena tubuh kita memiliki leukosit sebagai prajurit yang tangguh melawan segala bakteri untuk melindungi tubuh kita.
Leukosit itu bagaikan prajurit yang berfungsi sebagai sistem pertahan tubuh kita yang berfungsi untuk menangkal bakteri, virus, kuman, dan kotoran lain yang memicu penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita. Leukosit dapat dibagi menjadi dua berdasarkan ada dan tidaknya butiran (granula) di dalam sitoplasma yaitu, granulosit dan agranulosit. Granulosit sendiri dapat dibedakan menjadi 3 lagi berdasarkan warnanya (setelah diberi pewarna Wright), yaitu: Neutrofil, Eosinofil, Basofil.
Neutrofil berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus, dan agen penyebab cedera lainnya, jadi neutrofil itu seperti prajurit yang berasal dari sistem kekebalan tubuh bawaan.Â
Eosinofil berfungsi sebagai fagosit (lemah) dan berperan penting dalam membasmi parasit, virus, dan bakteri, serat menciptakan respon inflamasi yang membantu mengontrol respon imun, terutama terhadap alergi. Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk memberi reaksi antigen dan alergi dan mengandung antikoagulan heparin untuk membantu mencegah penggumpalan darah intravaskuler.
Sedangkan untuk leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi 2, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit berfungsi dalam reaksi imunologis (kekebalan tubuh). Lemfosit sendiri terdapat 2 jenis yaitu, limfosit B dan T. Limfosit B berfungsi memproduksi protein (antibodi) yang berperan untuk membasmi mikroorganisme jahat yang telah dikenali sebelumnya. Limfosit T berfungsi untuk merangsang produksi senyawa (limfokin) yang berguna untuk menghancurkan zat dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, dan mengatur respons imunitas.
Monosit berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah menjadi histiosit (makrofag) yang berumur panjang di dalam jaringan. Monosit juga berfungsi dalam proses peradangan seperti menimbulkan gejala seperti demam, selain itu monosit akan menghancurkan benda-benda asing dalam tubuh, menghancurkan sel-sel seperti sel kanker, dan membuang jaringan tubuh yang sudah rusak/mati.
Leukosit sendiri memiliki 4 sifat, yaitu: Diapedesis (mampu menembus pori-pori dinding pembuluh darah), Kemotaksis (menanggapi rangsang zat kimia), Fagositosis (menelan mikroorganisme (antigen), benda asing, dan sel-sel yang telah rusak), dan Gerak Amuboid (bergerak seperti amoeba sehingga sel menjadi lebih panjang). Nah, untuk kali ini saya akan membahas lebih lanjut tentang diapedesis.
Diapedesis merupakan kemampuan leukosit untuk menembus dinding pembuluh darah kapiler melewati celah antara dua endotel, dengan pseudopodia untuk mencapai tempat kuman penyakit yang menyerang pertahanan tubuh menuju ke jaringan.
Cara kerja leukosit ketika kita terluka, yaitu leukosit akan berkumpul di bagian tubuh yang terluka, agar tidak ada kuman penyakit yang masuk melalui luka itu, fungsi ini di dukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid dan bersifat fagotosis. Disaat  ada kuman yang masuk, prajurit akan segera bertarung melawan kuman tersebut.Â
Jadi, leuosit sangat berfungsi untuk membantuk tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, bila leukosit tidak bekerja sebagaimana fungsinya makan luka akan mudah terinfeksi karena sampah-sampah atau serpihan yang dibawa luka tidak keluar yang akhirnya akan menimbulkan infeksi pada luka. Nah, untuk sifat leukosit diapedesis ini dapat dilakukan oleh kedua jenis leukosit yaitu,granulosit dan agranulosit.