Mohon tunggu...
MUTIARA ANGGRAENI TABEO
MUTIARA ANGGRAENI TABEO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Memindahkan imaji dan opini yang menumpuk di dalam kepala, ke kepala lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pembelajaran Dasar-dasar Logika Sejak Dini untuk Melatih Anak Bangsa Berpikir Kritis

14 Januari 2024   03:52 Diperbarui: 14 Januari 2024   04:19 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru dan tim kurikulum menentukan konsep-konsep logika apa saja yang penting untuk diajarkan, seperti pola berpikir deduktif, induktif, analisis sebab-akibat, membuat kesimpulan logis, dan menyusun argumen yang valid. Konsep ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.

2. Masukkan konsep logika ke dalam silabus:

Setelah mengidentifikasi konsep-konsepnya, langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam silabus mata pelajaran terkait, seperti matematika, IPA, bahasa Indonesia, dan IPS. Ini dilakukan saat tim melakukan penyusunan kurikulum.

3. Cantumkan indikator logika di RPP:

Saat guru menyusun RPP untuk satu bab/sub bab pelajaran, maka harus dicantumkan indikator pembelajaran logika yang ingin dicapai, misal siswa mampu menganalisis hubungan sebab-akibat dari materi yang diajarkan.

4. Terapkan logika di pelajaran matematika:

Guru memberikan soal-soal matematika yang memerlukan penalaran deduktif, misalnya soal geometri. Guru membimbing siswa menganalisis data dalam soal dan membuat kesimpulan logis.

5. Ajarkan penyusunan opini logis di pelajaran bahasa:

Guru mengajarkan cara menyusun opini dan argumentasi yang logis dan konsisten dalam pelajaran bahasa Indonesia. Berikan kesempatan berlatih melalui diskusi dan debat.

6. Gunakan model pembelajaran aktif:

Guru menerapkan model diskusi, presentasi, atau projek kelompok agar siswa terlibat aktif menganalisis informasi dan masalah secara logis.

7. Adakan kompetisi debat antar kelas/sekolah:

Sekolah mengadakan lomba debat untuk melatih keterampilan argumentasi logis siswa.

8. Selenggarakan olimpiade logika:

Dinas pendidikan bisa menyelenggarakan olimpiade logika antar sekolah untuk meningkatkan minat siswa pada logika.

9. Apresiasi dan kembangkan bakat siswa:

Guru memberi apresiasi pada siswa yang menonjol dalam logika dan membimbing mereka mengembangkan bakatnya lebih lanjut.

Pendidikan yang mengedepankan pembelajaran logika dan berpikir kritis sejak dini sangat penting untuk mempersiapkan generasi masa depan. Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa kelak mampu menghadapi tantangan di era globalisasi yang semakin kompetitif ini.

Oleh karena itu, kita harus mendesak para peneliti dan akademisi Indonesia untuk menaruh perhatian lebih pada topik ini guna mengembangkan kualitas akademik dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun