Negara Jepang dikenal sebagai negara maju yang sampai saat ini masih menjaga kelestarian budaya tradisionalnya, salah satunya budaya upacara minum teh atau sadou. Sadou yang dituliskan dengan kanji () terdiri dari dua huruf yaitu, (sa) yang artinya teh dan (dou) yang artinya jalan atau cara hidup. Jika digabungkan akan menjadi "jalan teh" atau "cara teh". Namun, sadou ini bukan hanya sekedar minum teh saja tetapi juga memiliki banyak makna kehidupan. Seperti sikap untuk merangkul kedamaian, kebersamaan, kesederhanaan dan penghormatan terhadap alam dan benda. Biasanya sadou dilakukan orang Jepang untuk suatu pertemuan dengan beberapa orang terdekat. Tuan rumah harus mempersiapkan semuanya, seperti menata ruangan, mendekor ruangan, menyiapkan peralatan minum teh, pakaian dan sebagainya. Semua persiapan itu bertujuan agar dapat menciptakan pengalaman yang berkesan.
      Salah satu nilai budaya yang terkandung dalam upacara minum teh atau sadou ialah mengajarkan tentang bertata krama (etika atau sopan santun). Negara Jepang dikenal sebagai negara yang sangat memperhatikan tata krama. Sadou mengajarkan penghormatan kepada orang lain, alam dan benda. Terutama rasa hormat yang muda dengan yang lebih tua. Dalam ritual upacara minum teh, sebagai bentuk hormat kepada yang lebih tua, setelah teh selesai dibuat biasanya orang tua dipersilahkan untuk meminum teh terlebih dahulu.  Tuan rumah dan tamu saling menghormati selama upacara, mereka juga menghormati peralatan yang ada dan juga alam sekitarnya.
 Sadou memberikan pelajaran tentang kesederhanaan. Sikap kesederhanaan ini ada didalam kehidupan sehari-hari. Orang jepang menekankan pentingnya hidup dengan sederhana, tidak mencolok dan tidak berlebihan. Pakaian yang mereka gunakan hanyalah kimono atau yukata.
Manfaat dari upacara minum teh juga mengandung banyak manfaat yang terkadang tidak kita sadari sebagai orang Indonesia. Salah satunya yaitu melatih kesabaran. Upacara minum teh ini biasanya memakan waktu yang cukup lama. Praktik sadou membutuhkan kesabaran dan kehadiran penuh. Tuan rumah dan tamu diharuskan mengikuti setiap langkah tanpa tergesa-gesa atau terganggu dengan dengan pikiran lain. Pada saat pembuatan teh setiap gerakan yang dilakukan pun juga harus sangat hati-hati. Cara memimum teh pun harus dengan tata krama. Mangkuk teh yang disajikan dan diletakkan dengan sangat hati-hati. Mangkuk teh juga dipastikan motif terbaik mangkuk tersebut harus menghadap ke arah tamu. Hal itu dilakukan untuk menghormati dan meghargai tamu. Begitu juga dengan cara duduk pada saat upacara minum teh. Posisi duduk seiza yang dimana kedua lutut menjadi tumpuan pada saat duduk. Mungkin bagi yang tidak terbiasa akan merasakan kesemutan dan merasa tidak menjadi nyaman jika dilakukan dalam waktu yang lama.
Tak hanya itu, teh hijau yang dibuat ternyata mengandung banyak manfaat seperti : mencegah penyakit kanker, meningkatkan kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan resiko diabetes, mencegah kerusakan gigi, mengurangi bau mulut, dan lain-lain.
Sekilas sadou seperti upacara minum teh biasa, tetapi bila dicari tahu lebih dalam mempunyai banyak sekali pembelajaran dan nilai-nilai yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sadou mengajarkan kita beberapa pelajaran yang berharga seperti menghormati orang lain, hidup sederhana, kesabaran dan juga keterampilan. Dari upacara minum teh atau sadou ini dapat mengajarkan kita untuk hidup dengan lebih sadar, menghargai keindahan yang ada dengan kesederhanaan, dan menemukan keseimbangan harmoni didalam hidup kita. Karena dengan hidup tersebut akan tercipta kehidupan yang penuh harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H