Definisi Sosiologi dan Pariwisata
Sosiologi adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat dan hubungan antar manusia di lingkungannya Pariwisata adalah segala jenis kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang didukung dengan segala fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, maupun pemerintah daerah.
Pengertian Sosiologi Pariwisata
Menurut kelompok kami, Sosiologi Pariwisata adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan karakteristik wisatawan dan budaya masyarakat disekitar objek wisata.
- Pengertian Sosiologi pariwisata menurut para ahli :
Sosiologi pariwisata menurut McIntosh (1977) ditunjukkan oleh hal-hal terkait dengan fenomena sosial kepariwisataan yang timbul, karena ditandai oleh perkembangan kegiatannya yang pesat dan luas di masyarakat. Kelompok dan organisasi yang bergerak di bidang perjalanan wisata, pelaksana perjalanan yang bekerja untu pelayanan kebutuhan perjalanan wisatawan tumbuh dan berkembang pesat akhir-akhir ini. Keadaan ini menggambarkan permintaan yang meningkat akan kebutuhan perjalanan wisata. Jumlah calon wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata (berwisata) ke daerah tujuan wisata di masyarakat negara berkembang makin meningkat, terutama mereka yang berasal dari negara-negara industri (maju secara sosial ekonomi).
Berikut ini adalah beberapa pengalaman dari kelompok kami yang berhubungandengan sosiologi pariwisata :Â
Pengalaman 1 :Â Pada saat musim liburan keluarga saya memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta. Perjalanan di tempuh menggunakan mobil sekitar 9 jam via tol. Perjalanan dari Bandung dimulai pada jam 11 siang dan sampai di Yogyakarta pada jam 8 malam. Kemudian, saya melanjutkan perjalanan ke rumah saya yang berada di Gunungkidul untuk menghilangkan penat karena pejalanan yang cukup panjang. Keesokan hari nya saya dan keluarga saya bersiap untuk menuju Pantai Parangtritis. Sesampainya di Pantai Parangtritis saya kagum melihat keindahan alam nya dan saya memutuskan untuk menikmati pemandangan ini di puncak paralayang sambil menunggu matahari tenggelam. Bukit paralayang ini hanya berjarak 3 km dari Pantai Parangtritis. Untuk bisa masuk ke bukit nya dikenakan biaya tiket sebesar 10 ribu per orang. Perjalanan yang begitu curam dan berbatu harus kita lewati agar bisa tiba di puncak Parayalang. Dengan biaya tiket yang murah dan perjalanan yang sekidit panjang untuk tiba dipuncak, itu semua terbayarkan dengan melihat keindahan nya, menikmati angin pantai dan matahari yang hampir tenggelam. Hari terakhir di Yogyakarta kita memutuskan untuk ke malioboro untuk sekedar membeli oleh oleh untuk di bawa ke Bandung.Sebelum benar benar pulang ke arah Bandung, kami mampir di Gunung Merapi untuk mencoba lava tour. Tidak hanya off road saja tetapi, kami berhenti di beberapa titik seperti Museum sisa hartaku dan sungai. Sudah puas bermain di Yogyakarta akhirnya kami melanjutkan perjalnan pulang ke Bandung.
- kaitan dengan teori sosiologi pariwisata
kami berpendapat bahwa cerita diatas berkaitan dengan teori sosiologi interkasioniesme simbolik. Teori ini menekankan pentingnya makna sosial yang interkasioniesme simbolik. Teori ini menenkankan pentingnya makna sosial yang diberikan oleh individu dalam proses interaksi sosial mereka. Ada beberapa elemen dalam cerita di atas yang berkaitan dengan teori ini adalah:
1. Interaksi sosial : cerita diatas mencakup banyak interaksi sosial, baik antara anggota keluarga, interaksi dengan masyarakat setempat di Yogyakarta.
2. Pengalaman sosial: saat tiba di tempat wisat seperti Parangtritis, Malioboro, Gunung Merapi dan kegiatan lava tour, penulis mengalami pengalaman pengalaman sosial yang melibatkan komunikasi dan interaksi dengan lingkungan
3. Makna Wisata: Keindahan alam Pantai Parangtritis dan Pemnadangan Matahar terbenam adalah contoh bagaimana seseorang memberikan makna positif pada wisata mereka.
Pengalaman 2 :Â Pengalaman sayaa adalah pada saat Liburan ke Negara Turki yang pada saat itu disana banyak pengalaman yang membuat saya berkesan salah satunya pada saat menginap di sebuah hotel yang bangunannya bernuansa gua yang berada dikota cappadocia dan juga saya mengunjungi salah satu tempat bersejarah yaitu kota Ephesus. Kota Ephesus adalah kota yang didirikan pada saat zaman yunani ini dulunya menjadi salah satu kota termegah dan banyak dikunjungi pedagang pedagang dar mancanegara.
kaitan dengan teori sosiologi pariwisata:
Menurut kelompok kami, dari pengalaman berwisata diatas berkaitan dengan teori INTERAKSIONALISME SIMBOLIK, yang mengandung reprentasi dari sebuah fenomena yang telah dikunjungi, seperti cerita diatas, yaitu saat mengunjungi destinasi kota ephesus. dalam pengalaman wisata tersebut terdapat banyak terdapat berbagai pondasi dan berbagai patung yang dibuat dari zaman kota tersebut masih aktif. maka dari itu buat lah miniatur untuk memperkenalkan kepada dunia tentang reputasi destinasi sebagai salah satu destinasi kota yunani kuno.
Pengalaman 3 : Pengalaman saya pada liburan pertengahan bulan mei lalu saya mengunjungi Curug Citambur Cianjur, untuk tiba disana saya memerlukan 2 jam perjalanan. Saya mengunjungi rumah Abah Jajang yang sempat viral karna rumah nya langsung menghadap ke Curug Citambur dan saya mengobrol dengan Abah Jajang disitu saya belajar public speaking karna mengobrol dengan orang yang baru di kenal. Nah, sesudah dari rumah Abah Jajang saya tidak lupa juga mengunjungi Curug Citambur yang sangat indah secara pemandangan dan juga air nya yang jernih untuk tiket masuk nya termasuk murah karna hanya Rp.5000, tapi untuk mencapai sungai nya kita harus menuruni tangga yang cukup banyak dan harus berhati karena licin.
- kaitan dengan teori sosiologi pariwisata:
Dari pengalaman cerita di atas, menurut kelompok kami cerita diatas termasuk ke dalam INTERAKSI SIMBOLIK, karena terdapat sebuah interaksi antara teman saya yang mengunjungi wisata itu dan juga dengan seorang warga setempat yang dimanasaat dirumah Abah Jajang, Abah Jajang ternyata bercerita bahwa dirinya jualan dodol yang dia buat sendiri dan istri nya. Dan juga ia bercerita bahwa rumah Abah Jajang yang menghadap ke Curug Citambur itu ada yang menawar dengan harga 1 miliar tetapi Abah Jajang menolak nya karna rumah tersebut sudah dibangun dari jaman dulu.
Sekian ringkasan pengalaman dari kelompok kami yang berkaitan dengan Sosiologi Pariwisata. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H