Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan anak muda generasi digital native dalam dunia politik sangat dibutuhkan. Besarnya jumlah populasi generasi digital native yang terus meningkat tentu dapat menjadi peluang bagi partai untuk meraih dukungan politik yang kuat. Sebaliknya, jika keberadaan generasi digital native diabaikan oleh partai politik, maka ancaman golput akan menghantui setiap penyelenggaraan demokrasi elektoral. Ancaman golput ini sangat nyata, karena generasi muda cenderung bersikap apatis terhadap dunia politik, sehingga disinilah partai politik memiliki tantangan besar untuk melakukan transformasi politik terhadap anak muda. Adanya permasalahan kurangnya minat para pemuda pada ranah politik, mengharuskan partai politik mampu memodernisasi dirinya agar lebih menarik hati generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik.
Untuk mentransformasi partai politik agar menjadi partai yang modern dan ramah dengan generasi muda digital native,  perlu dilakukan digitalisasi partai politik, khususnya dalam aspek manajemen organisasi maupun dalam aksi dan gerakan politiknya. Keberadaan anak muda di partai politik akan membawa gagasan baru yang dapat berkontribusi terhadap kehidupan berbaangsa dan bernegara. Dengan semakin banyaknya anak muda tertarik dengan dunia politik, maka dengan sendirinya citra dunia politik yang kejam dan kotor secara perlahan akan dapat dikurangi. Pemuda-pemudi bangsa harus terlibat dan berpartisipasi dalam kesuksesan pemilu 2024 karena  nasib negara di masa depan ada pada tangan anak muda. Transformasi partai politik yang ramah digital ini diharapkan akan menjadi salah satu bentuk peran serta dan kontribusi besar partai politik dalam mendinamisasi peran pemuda dalam politik berbangsa dan bernegara menuju Indonesia yang maju dan bermartabat.
Â
Referensi
Haqqi, Halifa & Dipokusumo, GPH. 2020. Pendidikan Politik Dalam Rangka Penguatan Partisipasi Politik Pemuda. Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1a), pp.40-50. https://doi.org/10.33061/awpm.v4i1a.3862
Ohme, Jakob. 2019. "When digital natives enter the electorate: Political social media use among first-time voters and its effects on campaign participation". Journal of Information Technology & Politics, Vol. 16, Issue 2 , page 119-136. DOI:10.1080/19331681.2019.1613279
Pruitt, Lesley. 2017. Youth, politics, and participation in a changing world. Â Journal of Sociology Volume 53, Issue 2. DOI: 10.1177/1440783317705733
Rustandi, AM & Suryadi, Karim. 2022. Peranan Pemuda Dalam Mewujudkan Partisipasi Politik Yang Inklusif. Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol. 7, No. 6. 4. https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/7922/4834
Sarosa, AP. & Kustiani, R. 2019. Apa Saja Alasan Anak Muda Tidak Suka Politik. https://gaya.tempo.co/read/1168508/apa-saja-alasan-anak-muda-tidak-suka-politik . Diakses tanggal 24 Januari 2019.