Semarang (8/8) - Seperti yang sudah diketahui, kebersihan tangan merupakan hal yang penting dalam mencegah perpindahan bakteri dan virus. Tidak terkecuali virus corona. Seperti yang sudah disampaikan oleh WHO kontak fisik yang paling sederhana, atau sekadar berjabat tangan, berpotensi menyebarluaskan dari individu ke individu lainnya.
Oleh karena itu, kebersihan tangan harus benar-benar dijaga. Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, penggunaan handsanitizer sebagai cairan alternatif pencuci tangan dengan memanfaatkan teknologi sangat dibutuhkan untuk mempermudah manusia dalam penggunaan hand sanitizer secara otomatis tanpa menyentuh atau menekan botol hand sanitizer tersebut sehingga dapat meminimalisir dan memutus rantai penyebaran COVID-19.
Cara kerja alat handsanitizer ini sangat mudah, untuk menggunakannya hanya mendekatkan salah tangan ke arah sensor dan alat tersebut akan otomatis menyemprotkan cairan ke tangan lewat saluran buangnya. Komponen yang dibutuhkan untuk membuat alat tersebut cukup sederhana dan relatif mudah untuk didapatkan dengan komponen utamanya terdiri 5 komponen elektronik yang terdiri dari sensor inframerah, pompa air mini 5V, TIP 42C, baterai 9V, dan Resistor 1K Ohm.Â
Alat yang digunakan untuk membuat rangkaian tersebut juga mudah kita temui yaitu solder dan lem tembak. Untuk penampung cairan hand sanitizer digunakan botol bekas yang sudah tidak terpakai dan semua komponen tersebut dirakit dan ditempelakan ke botol bekas tersebut.
Selama proses pembuatan handsinitizer otomatis Mahasiswa tersebut merekamnya dalam bentuk video yang kemudian diedit menjadi video tutorial cara pembuatan handsinitizer otomatis. Video tutorial pembuatan handsinitizer otomatis tersebut nantinya akan dipublikasikan di Medsos Harapannya dengan adanya video tutorial cara pembuatan handsinitizer otomatis tersebut maka masyarakat dapat membuat alat tersebut secara mandiri dirumah masing -- masing sehingga dapat membantu meminimalisir terjadinya kontak fisik sehingga dapat  memutus mata rantai penyebaran  COVID-19
Kelurahan Sambiroto. Lokasi tersebut dipilih atas persetujan dan diskusi dengan perangkat desa setempat, selain itu masjid tersebut dipilih karena minimnya perlengkapan penunjang untuk mencegah penyebaran COVID-19 seperti handsinitizer dan alat cuci tangan.Â
Respon dari  takmir masjid cukup baik,  beliau mengatakan bahwa alat handsinitizer otomatis tersebut cukup membantu dan sangat bermanfaat bagi para jamaah masjid. Setelah terpasang nantinya alat handsinitizer otomatis tersebut akan dicek setiap minggunya untuk melihat kepekaan sensor dan mengisi ulang handsinitizer apabila habis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H