Diam ku termenungÂ
Ku lihat sekitar ku
Hijau bergoyang menerpa tubuh
Pesonanya dapat melirik hati
Indahnya menusuk kalbuÂ
Alam sejuk dapat merubahnya
Kicauan burung tak lagi terdengar
Rintihan air hujan tak ada lagi
Embun pagi tak lagi terlihat
Terukir senyuman dari balik pintu
Dia adalah ibu
Sosok pahlawan bagi keluarga dengan segala pengorbanan untuk keluarga kecilnya
Sayup-sayup terdengar panjatan doa dia untuk aku peri kecilnya
Runtuh sudah air mataÂ
Tak bisa aku gambarkan bagaimana sosok ibu dalam perjalanan kehidupan ku
Ibu sangat berarti untuk aku sih manusia keras kepala
Dia selalu sabar ketika aku marah karena hal sekecil dengan segudang kesabaran dia membimbing peri kecilnya
Kegigihan dia di tengah lika-liku kerasnya dunia menyadarkan aku bahwa selalu tenang dan gigih dalam mencapai puncak keadilan yang telah menanti
Tak banyak majas-majas dalam kalimat yang dituliskan untuk sosok ibuÂ
Ketika aku kecil dengan segala kebodohan dan keegoisan kehidupan ku hanya ibu yang senantiasa menemani sembari menyuarakan kalimat"Jika sudah besar nanti aku dan kamu tetap dalam satu ikatan doa yang terdalam jika kamu sedih tetap ingat bahwa ada bisikan-bisikan suara yang selalu menanti seulas sinar bak cahaya diwajahmu jangan patahkan harapan mereka karena kesedihanmu"
Terimakasih untuk segalanya ibuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H