Mohon tunggu...
Mutiara HasanaPutri
Mutiara HasanaPutri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

International relations of Sriwijaya University

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya untuk Ibu

22 Desember 2020   11:20 Diperbarui: 22 Desember 2020   11:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam ku termenung 

Ku lihat sekitar ku

Hijau bergoyang menerpa tubuh

Pesonanya dapat melirik hati

Indahnya menusuk kalbu 

Alam sejuk dapat merubahnya

Kicauan burung tak lagi terdengar

Rintihan air hujan tak ada lagi

Embun pagi tak lagi terlihat

Terukir senyuman dari balik pintu

Dia adalah ibu

Sosok pahlawan bagi keluarga dengan segala pengorbanan untuk keluarga kecilnya

Sayup-sayup terdengar panjatan doa dia untuk aku peri kecilnya

Runtuh sudah air mata 

Tak bisa aku gambarkan bagaimana sosok ibu dalam perjalanan kehidupan ku

Ibu sangat berarti untuk aku sih manusia keras kepala

Dia selalu sabar ketika aku marah karena hal sekecil dengan segudang kesabaran dia membimbing peri kecilnya

Kegigihan dia di tengah lika-liku kerasnya dunia menyadarkan aku bahwa selalu tenang dan gigih dalam mencapai puncak keadilan yang telah menanti

Tak banyak majas-majas dalam kalimat yang dituliskan untuk sosok ibu 

Ketika aku kecil dengan segala kebodohan dan keegoisan kehidupan ku hanya ibu yang senantiasa menemani sembari menyuarakan kalimat"Jika sudah besar nanti aku dan kamu tetap dalam satu ikatan doa yang terdalam jika kamu sedih tetap ingat bahwa ada bisikan-bisikan suara yang selalu menanti seulas sinar bak cahaya diwajahmu jangan patahkan harapan mereka karena kesedihanmu"

Terimakasih untuk segalanya ibu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun