Pengertian Hubungan internasional
Hubungan Internasional, adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-negara dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-organisasi antarpemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahaan multinasional.Â
HI mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan negara sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan hak-hak asasi manusia.
Hubungan internasional memiliki teori atau pandangan yang berbeda dalam setiap masalahnya karena apa?karena masalah yang dihadapi itu berbeda-beda maka diperlukan beberapa teori yang cocok untuk dijadikan sumber dalam mengatasi masalahnya.Â
Teori hubungan internasional Apa yang secara eksplisit diakui sebagai teori hubungan internasional tidak dikembangkan sampai setelah Perang Dunia I, dan dibahas secara lebih rinci di bawah ini.Â
Namun, teori HI memiliki tradisi panjang menggunakan karya ilmu-ilmu sosial lainnya. Penggunaan huruf besar "H" dan "I" dalam hubungan internasional bertujuan untuk membedakan disiplin Hubungan Internasional dari fenomena hubungan internasional .
Banyak orang yang mengutip Sejarah Perang Peloponnesia karya Thucydides sebagai inspirasi bagi teori realis, dengan Leviathan karya Hobbes dan The Prince karya Machiavelli memberikan pengembangan lebih lanjut.Â
Demikian juga, liberalisme menggunakan karya Kant dan Rousseau, dengan karya Kant sering dikutip sebagai pengembangan pertama dari Teori Perdamaian Demokratis. Meskipun hak-hak asasi manusia kontemporer secara signifikan berbeda dengan jenis hak-hak yang didambakan dalam hukum alam, Francisco de Vitoria, Hugo Grotius, dan John Locke memberikan pernyataan-pernyataan pertama tentang hak untuk mendapatkan hak-hak tertentu berdasarkan kemanusiaan secara umum. Pada abad ke-20, selain teori-teori kontemporer intenasionalisme liberal, Marxisme merupakan landasan hubungan internasional.
Dalam artikel ini saya akan membahas beberapa paradigma tentang hi yaitu Realisme,liberalisme,dan kontruktivisme.Dalam setiap paradigma memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang perkembangannya.
1.Realisme
Realisme mulai mengemukakan pasca Perang Dunia II, meski ide-ide dasarnya telah dimulai jauh sebelumnya.Realisme merupakan suatu asumsi dasar yang menganggap bahwa manusia itu bersifat pandangan pesimis para kaum realis juga berpendapat bahwa konflik hubungan internasional dapat diselesaikan melalui perang,kaum realis menjunjung tinggi nilai-nilai keamanan nasional untuk keberlangsungan hidup negara itu.Â
Realisme berpandangan bahwa suatu negara harus bersaing dengan negara lain dalam memperebutkan kekuatan. Selain itu realisme juga lebih memilih jalan konflik atau peperangan dalam menyelesaikan suatu persoalan.Â
Hal ini disebabkan karena realisme merupakan suatu pandangan pada politik internasional yang berfokus pada sifat competitive dan conflictual.Negara merupakan actor utama dan memiliki peran paling penting dalam hubungan internasional,pandangan realis ini bukan tidak menganggap akan adanya actor non negara hanya saja actor non negara tidak diakui perannya,mengapa demikian?
Karena kaum realis berpandangan struggle for power,hal ini dipertegas dalam tindakan dari setiap negara yang selalu memperhintungkan cost dan benefit atas setiap tindakan yang dilakukannya.
Pandangan pesimistis mengenai hubungan internasional yang dianut oleh kau realis telah memberi suatu formulasi sistematis yang berjalan dalam berbagai julukan tentang "realism,real politik,atau politik kekuasaan."
Realisme baik secara sadar disebut dengan nama itu atau tidak adalah kerangka yang dominan dalam memahami hubungan internasional dan secara virtual telah membentuk pemikiran mengenai setiap kebijakan luar negeri.
Mereka juga cenderung menjadi determinis dan yakin bahwa ada kekuatan-kekuatan kausal yang berada di luar kekuatan manusia ada hukum-hukum objektif yang menjadikan pola-pola tingkah laku tertentu pasti berlaku,tidak dapat dihindarkan terutana sekali dalam hubungan internasional.
Ini berarti bahwa kaum realis tidak begitu yakin pada kemampuan akal pikiran manusia untuk mencari pemecahan-pemecahan itu terhadap masalah-masalah yang dihadapinya.
2.Liberalisme
Liberalisme secara harfiah  bisa dikatakan sebagai sebuah ideologi mengenai kebebasan (liberte). Namun dalam Studi Hubungan Internasional (HI), liberalisme adalah salah satu teori untuk memahami suatu permasalahan mengenai realitas interaksi antar negara. Pada kelahirannya pasca Perang Dunia Pertama, HI pada dasarnya mengacu pada satu-satunya teori yang muncul pada saat itu, yaitu teori liberalisme ini.
Asumsi utama teori liberalisme mengacu pada pandangan positif mengenai sifat manusia. Manusia cenderung berbuat baik dan suka dengan cara-cara kooperatif dalam menyelesaikan masalah.Â
Begitu pula kemudian teori ini di aplikasikan terhadap negara yang dipengaruhi oleh manusia-manusia yang menjadi anggota negara tersebut. Hal ini berbeda dengan asumsi realisme yang nantinya akan mendebat teori ini dengan memberikan asumsi sebaliknya.
Liberalisme berpandangan optimis atas dasar sifat manusia,kaum liberal lebih meyakinkan bahwa hubungan internasioal dapat bersifat kooperatif daripada konfliktual,percaya terhadap kemajuan,dan kaum liberal lebih mementingkan diri sendiri dan bersaing terhadap suatu hal. Teori ini sangat menghargai pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang baik.Â
Sehingga ketika kebaikan mereka harus terbentur dengan kepentingan yang harus mereka penuhi, orang liberalisme percaya bahwa mereka akan mencoba untuk menggunakan cara-cara kooperatif ketimbang konfliktual. Begitu pula dengan perilaku negara yang menurut orang liberal harus demikian. Kendatipun begitu, teori ini adalah sebuah asumsi yang menurut banyak kritikus sulit sekali diterapkan meskipun beberapa hal memang terjadi dalam realita hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H