Mohon tunggu...
Melati Putih
Melati Putih Mohon Tunggu... -

aku hanya wanita biasa yang mempunyai cita" tertinggi menjadi Hamba yg di ciNtai Rab-Nya. \r\n\r\nkunjungi blog saya di :\r\nhttp://www.mutiara-mutiaracinta.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Kita, Negara yang Penuh dengan Kemusyrikan

2 Desember 2010   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada di mana-mana pemda yang menggalakkan kemusyrikan sampai aneka macam sesaji larung laut, labuh sesaji ke gunung, menanam kepala kerbau ke gunung dan sebagainya ditumbuh suburkan di daerah-daerah. Bahkan sampai festival menikahkan kucing dengan upacara manten kucing pakai biaya 30 juta rupiah dari APBD pun diselenggarakan di Tulungagung Jawa Timur oleh Bupatinya. Pagelaran melecehkan Islam berupa upacara manten kucing dengan ijab qabul sebagaimana menikahkan orang Islam itu disuguhkan pihak Bupati Tuluangung pada 22 November 2010. Edan tenan!

Ada yang lebih gila lagi, atas nama membangun satu kuburan tokoh sesat pro Yahudi di Jombang, dikuraslah dana Rp180 miliyar dari APBD Kabupaten Jombang, APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN Pusat. Diberitakan, anggaran untuk perbaikan kompleks makam KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng Kec. Diwek Kab. Jombang sebesar Rp 180 miliar.

Yang tidak kalah mengagetkannya, di Manado dibangun menorah (simbol suci yahudi) setinggi 62 kaki atas biaya pemda. Itu mungkin terbesar sedunia. Bintang david pun tersebar di mana-mana di sana. Atas nama otonomi daerah tentunya, dan pakai dana dari rakyat.

Di balik itu, pemimpin yang beragama Islam, yang sebenarnya mampu membangun masjid di mana-mana, (ketika ogah) maka mudah sekali berkata: sekarang sudah tidak bisa, karena sudah otonomi daerah. Sehingga walaupun pemimpin yang mengaku Islam itu sudah berkuasa entah berapa periode, masih kalah dengan Abi Kusno Cokrosuyoso , adik HOS Tjokroaminoto, yang hanya jadi menteri perhubungan beberapa bulan di saat setelah merdeka, telah mampu membangun masjid atau langgar/mushalla di seluruh stasiun kereta api di Indonesia. Sampai sekarang jasa peninggalannya masih sangat bermanfaat bagi Ummat Islam. Alhamdulillah, barokah.

Kalau toh kebusukan yang mereka sembunyikan dapat terbebas dari pengawasan manusia, tetap saja ada Yang Maha Mengetahui khianatnya mata:
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati".(QS Ghafir atau al-Mu’min [40] : 19).

Ayat itu belum tentu mereka gubris, sehingga kemungkinan yang terjadi justru sesama pengkhianat akan saling bersaing…

Inilah salah satu resiko hidup di negeri yang isinya banyak pengkhianat. Maka yang dijilat adalah pengkhianat tingkat dunia yang telah dikecam oleh Allah Ta’ala!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun