Pendidikan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan berkelanjutan yang diakui secara global melalui Sustainable Development Goals (SDGs) No. 4 yang bertujuan untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang. Di Indonesia, pencapaian tujuan ini dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan akses dan kualitas pendidikan seperti di Medan Amplas.
Medan Amplas adalah sebuah kawasan di kota Medan yang memiliki keragaman demografis dan dinamika sosial ekonomi yang kompleks. Jalan Garu III, sebagai titik sentral dari kawasan ini, menjadi representasi yang tepat untuk menggambarkan tantangan dan peluang dalam mencapai pendidikan berkualitas.Â
Meski terdapat institusi pendidikan di kawasan ini, masih banyak anak-anak yang menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan yang memadai.Â
Hambatan tersebut mencakup kurangnya fasilitas pendidikan, kekurangan guru berkualitas, serta kondisi ekonomi yang memaksa banyak orang tua untuk bekerja sehingga kurang dapat memberikan perhatian pada pendidikan anak-anak mereka.
Penelitian ini berfokus pada analisis faktor-faktor yang memengaruhi pencapaian pendidikan berkualitas di Jalan Garu III, Medan Amplas. Dengan pendekatan yang komprehensif, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah utama dalam sistem pendidikan di daerah ini, menganalisis kualitas pendidikan yang ada, dan mengeksplorasi solusi-solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian pendidikan berkualitas di daerah tersebut. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Medan Amplas, sehingga semua anak, termasuk mereka yang tinggal di Jalan Garu III, memiliki akses yang setara dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sesuai dengan tujuan SDGs No.4.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kekurangan guru yang berkualitas dan berkompeten adalah masalah utama yang mempengaruhi kualitas pengajaran. Kekurangan ini diperburuk oleh rendahnya gaji, kurangnya insentif dan kesempatan pengembangan profesional yang terbatas bagi para guru. Studi ini juga menyoroti pentingnya peran guru agama dalam mengajarkan moral dan etika, serta kebutuhan akan guru yang khusus dalam mata pelajaran tertentu untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Masalah lain yang diidentifikasi adalah kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, seperti ruang kelas yang layak, peralatan pembelajaran, dan akses terhadap teknologi modern. Kekurangan ini menghambat proses pembelajaran dan membatasi akses siswa terhadap pendidikan yang relevan dengan tuntutan masa depan. Laboratorium komputer, misalnya, sangat diperlukan untuk mengajarkan keterampilan teknologi yang semakin penting di era digital saat ini.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam mencapai pendidikan berkualitas di Medan Amplas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan semua anak di Medan Amplas dapat memiliki akses yang setara dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan SDGs no. 4.
