Mohon tunggu...
Mutiara AlvinaPutri
Mutiara AlvinaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berpikir, Berinovasi, Bergerak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Islam dan Budaya Politik di Sumatera Barat

7 Mei 2023   21:30 Diperbarui: 7 Mei 2023   21:59 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Politik Islam memiliki intreptasi terhadap nilaii-nilai islam, islam di kaitkan dengan kondisi politik dalam melihat sejauh mana orientasi politik dan budaya politik kepada suatu masyarakat. Islam memposisikan politik sebagai suatu cara dalam menjaga persoalan umat sehingga islam dan politik tidak bisa dipisahkan hal ini menjelaskan bahwa islam tanpa politik akan menciptkan terpenjaranya kaum muslim yang tidak adanya kebebasan. 

Dan sebalinya politik tanpa islam tidak adanya moral dan etika keagaaman yang menyebarkan kebajikan sehingga agama sebagai landasan dalam bernegara dan politik adalah instrument dari islam itu sendiri. Pemikiran politik dalam islam juga sangat beragam dan sesuai dengan perkembangan zaman, seperti: Al-Mawardi, Ibn Taimiyyah, Ibn Khaldun dan Jamaluddin al-Afghani, dimana diantara para pemikir ini menjadi tokoh pergerakan Islam yang memberikan inspirasi kepada kalangan muslim. 

Namun ada hal yang bersifat berlawanan dalam konteks hubungan yang politik antara islam dan negara, saat ini kita mengupas Islam dan budaya politik di daerah Lamongan, hal tersebut ditandai dengan keberagaman agama di derah Sumatera Barat, Islam di Sumatera Barat juga cukup mayoritas hal ini meninjau sejauh mana sosio-budaya masyarakat Minangkabau. Sosial budaya masyarakat Minangkabau diwujudkan dalam adat Minangkabau yang berlandaskan ajaran Islam. Orang Minangkabau terbuka karena terbiasa hidup berdampingan dengan "orang lain" baik di luar negeri maupun di daerah sendiri. 

Hubungan sosial antara "kedatangan" dan "tuan rumah" adalah mekanisme inisiasi klan yang dikenal sebagai malakook. Mingkabau dengan sistem kekerabatan. Kemudian secara kultural juga memiliki tingkat religiusitas yang tinggi.

Tokoh dan ulama banyak berasal dari Mingkabau sehingga tak heran jika mingkabau banyak petinggi muslim disana, selain itu dengan menjujung nilai-nilai Islam mencoba untuk menarik dari segi budaya politik yang diciptakan, hal ini tertuang dengan proses politik di sana, dengan melalukan observasi pastisipasi, dimana nilai ajaran islam dan warisan yang turun-menurun menjadi penting, salah satunya, di daerah Sumatra barat, jika dilihat secara budaya politiknya Sumatra barat ini dikarenakan sistem kekerabatan maka,budaya politik yang terciptapun jika memiliki sangkut pautnya dengan pilihan keluarga, ditambah partai islam juga memiliki suara yang banyak, hal ini ditandai dengan pemilihan gubenur 2015, PKS dan Gerindra adalah sekutu yang berhasil mengatarkan Irwan Prayitno Nasrul Abit menjadi pemenang dengan Pilgu Sumbar 2020, dimana basis PKS dan gerindra ini ada di Sumatera Barat. Gerindah partai Prabawo ini memang Berjaya di Sumatera hal ini dipicu dengan kedekatan beliau terhadap orang minang ditambah utang budi Prabowo

Sumber: Nuryirwan Effendi, Budaya Politik Khas Minangkabau Sebagai Alternatif Budaya Politik di Indonesia, Jurnal Masyarakat Indonesia Vol. 49 No. 1 (Juni 2014) h. 8

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun