Mohon tunggu...
Mutiara Rahmawati
Mutiara Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Don't Expect Too Much

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Masyarakat

22 Desember 2021   16:45 Diperbarui: 22 Desember 2021   16:48 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Setiap orang memiliki keyakinan dan agamanya masing -- masing. Terlebih lagi dalam negara Indonesia ini yang dasar negaranya adalah Pancasila. Yang sila pertamanya berbunyi ketuhanan yang maha Esa yang dimana kita harus mengutamakan agama terlebih dahulu. Mengingat negara Indonesia menjadi negara dengan penganut agama islam terbanyak di dunia.

Pada zaman sekarang, zaman yang modern ini pendidikan sangat penting agar kita bisa memfilter apa yang seharusnya menjadi kebaikan bersama dan agar kita bisa bersaing dengan warna negara lain. Pendidikan merupakan sesuatu kegiatan atau proses yang wajib dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali, bahkan semua orang mempunyai hak untuk menempuh untuk pendidikan. Terutama Pendidikan Islam karena semakin berkembangnya zaman maka akan semakin mengikisnya iman dan semakin lupa dengan agama.

Pendidikan Islam merupakan kunci hidup agar hidup menjadi terarah, dan agar setiap aktivitas yang kita lakukan mengarah pada hal yang positif karena mengingat aturan atau ajaran dari pendidikan Islam. Pendidikan islam juga bertujuan untuk mememupuk iman dan taqwa kita agar kita lebih dekat lagi dengan Allah, pendidikan Islam juga  mengajarkan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari, kehidupan bermasyarakat sampai kehidupan setelah mati yaitu alam barzah.

Pendidikan ialah suatu kegiatan yang disengaja buat meningkatkan tiap orang secara penuh. Penafsiran pendidikan yang diberikan oleh John Dewey, semacam yang dilansir oleh Meter. Arifin melaporkan kalau pendidikan merupakan selaku sesuatu proses pembuatan keahlian dasar yang fundamental, baik menyangkut energi pikir( intelektual) ataupun energi perasaan ( emosional) mengarah ke arah tabiat manusia serta manusia biasa( M. Arifin, 2000: 1). Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan selaku energi upaya buat memajukan budi pekerti, benak dan jasmani anak, supaya bisa memajukan kesempurnaan hidup ialah hidup serta menghidupkan anak yang selaras dengan alam serta masyarakatnya. Dari penafsiran diatas dapat disimpulkan kalau pendidikan ialah kegiatan yang lewat proses pembuatan serta telah diatur yang bertujuan buat merubah, meningkatkan serta memajukan orang jadi lebih baik lagi.

Sebutan pendidikan sering dimaksud secara longgar serta bisa mencakup bermacam perkara yang luas. Tetapi demikian, pendidikan sesungguhnya bisa ditinjau dari dua segi. Awal dari sudut pandang warga, serta kedua dari segi pandang setiap orang.[1] Dari dari segi warga, pendidikan berarti pewaris kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, supaya hidup warga senantiasa berkepanjangan. Dari segi orang pembelajaran berarti pegembangan potensi- petensi yang terdalam.

 

Warga terdidik bisa dimengerti selaku sekumpulan manusia yang sudah memperoleh pembelajaran. Dalam makna spesial, langeveld mengemukakan kalau pendidikan merupakan tutorial yang diberikan oleh orang berusia kepada anak yang belum berusia buat menggapai kedewasaannya.  Kala sudah menggapai kedewasaanya, hingga datang gilirannya buat membagikan tuntunan dan bimbingan kepada anak yang belum dewasa. Hingga pendidikan harus terus berjalan dalam sejarah kehidupan manusia. Sebab manusia dijuluki selaku animal educandum serta animal educandus sekaligus, ialah selaku makhluk yang dididik serta makhluk yang mendidik.

 

Dalam Islam, kata pendidikan bisa bermakna tarbiyah, berasal dari kata kerja rabba. Di samping kata rabba ada pula kata ta' dib, berasal dari kata addaba. Tidak hanya itu, terdapat pula kata talim. Berasal dari kata kerja allama.

 

  • Tarbiyah : Kata tarbiyah ialah wujud mashdar dari rabba yurabbiy tarbiyatan. Kata tarbiyah digunakan buat mengatakan pekerjaan orangtua yang mengurus anaknya sewaktu kecil. Bagi Bukhari Umar kalau arti kata tarbiyah meliputi 4 faktor:
  • Melindungi serta memelihara fitrah anak menjelang baligh.
  • Meningkatkan segala kemampuan serta kesiapan yang beragam.
  • Memusatkan segala fitrah serta kemampuan anak mengarah kepada kebaikan serta kesempurnaan yang layak menurutnya.
  • Proses ini pembelajaran ini dicoba secara bertahap.
  • Ta' dib :  merupakan lebih lengkap selaku term yang mendeskripsikan proses pembelajaran Islam yang sebetulnya. Dengan proses ini diharapkan lahir insan- insan yang mempunyai integritas karakter yang utuh serta lengkap.
  • Ta'lim : ialah bagian kecil dari al- tarbiyah alaqliyah yang bertujuan mendapatkan pengetahuan serta kemampuan berpikir, yang sifatnya mengacu pada domain kognitif.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun