"Aku kesal sekali, Ca!" keluhku pada seekor anak kucing yang bernama Caca.
Sambil mengelus dan mengacak-acak bulu lembutnya yang berwarna abu-abu itu, aku menangis sesenggukan sembari menatap kosong apa saja yang ada di hadapanku saat ini.
Bagaimana tidak? Usahaku sudah maksimal kala itu. Tapi nyatanya, hasil tak seperti yang kukira. Sangat mengecewakan, menyebalkan, dan bahkan menyedihkan. Lantas, salahkah apabila aku mundur dan menghilang sejenak untuk meredakan segala emosi negatifku? Aku ingin marah, menangis, dan berteriak sekencang-kencangnya. Tapi dalam tempat yang sunyi. Hanya aku dan Tuhan yang tahu.
"Aku benar-benar sangat kecewa dengan keadaan dan diriku sendiri, Ca!" geramku kepada Caca yang sedari tadi menatapku drngan tatapan yang sangat sulit diartikan.
Rasanya lelah sekali. Sakit, sakit sekali. Dibunuh oleh ekspetasi sendiri. Ya, mungkin harapanku terlalu tinggi hingga membuatku jatuh terhempas ke permukaan bumi. Tanpa ada segumpal awan ataupun balon berterbangan yang menangkapku. Ya, tidak ada seorang pun yang peduli. Aku ingin berkata bahwa, ini semua tidak adil. Tapi dunia ini memang tidak adil. Dari sejak dahulu dan sampai pada akhir waktu nanti.
Memang, rasanya tidak adil melihat diri ini telah berusaha mati-matian untuk mendapatkan sesuatu, tapi kalah dengan mereka yang bahkan hanya berusaha sebesar biji jagung. Telah banyak sekali keringat, tenaga, dan waktu yang telah kubuang untuk itu. Aku telah berusaha sangat keras. Tapi yang kudapatkan hanyalah sebatang bunga.
Iya, sebatang bunga. Dan yang kuinginkan adalah sejuta rangkaian bunga yang cantik dengan mahkota berlian di atasnya. Tapi mungkin, aku harus bersyukur atas apa yang telah kudapatkan saat ini. Walau hasil tak sebanding dengan usaha. Namun, siapa tahu dalam beberapa waktu ke depan, aku akan mendapatkan banyak hal yang lebih daripada sejuta bunga itu karena usaha kerasku selama ini?
Ya, siapa tahu?
Hidup memang dituntut untuk selalu sabar dan bersyukur.
"Meow!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H