Di titipi ponakan rasanya rumah sepi jadi rame.anaknya kritis, kadang sampe bingung kalau jawab pertanyaannya hehe... tantenya kalah jauh smartnya.
Saatnya mengerjakan "PR" dia masih asyik saja main puzzlenya, aku coba dekati dan memintanya untuk segera mengerjakan tugasnya.
"ayo donk ning.. kerjakan dulu PR mu"
"bentar lagi tanteeee", jawabnya dengan suara kalem dengan tetap dengan utak utik puzzlenya.
Kutunggu sampe beberapa menit, lalu ku ajak lagi untuk mengerjakan PR.
"ayo dong ning..buruan kerjakan dulu PR nya, terus nanti kita belajar sama-sama sampe ibumu ke sini"
"Ning males belajar tanteee"
"kok belajar pake males gitu?"
"takut pinter tanteee"
"lha..... orang pada sibuk pengen pinter kok kamu malah takut pinter, memang kenapa sayang?"
"kata eyang waktu ning main dakon gak boleh licik atau curang"
"wehh....apa hubungannya orang pinter sama orang licik?"
"Yahhhh tante... orang bodoh mana bisa berbuat curang atau licik?"
"Terus Ning gak mau jadi orang pinter,mau jadi apa dong?"
"Ning pingin jadi orang baik dan pinter"
"makanya yuk belajar..."
"Ntar tante.. kalau Ning udah jadi orang baik"
"Haduuuuh!"
"kalau orang baik terus pinter gak akan berbuat licik dan curang dengan kepinterannya, tante"
"kata eyang anak harus belajar , Ning!"
"Eyang juga bilang.., jadi orang baik lebih penting"
"untuk jadi orang baik mesti pinter, biar tahu mana baik dan buruk, sayang"
"untuk jadi orang baik tidak harus pinter, kan tantee.."
**sceptic* namanya juga anak-anak ya?!
[caption id="attachment_102205" align="alignnone" width="320" caption="bayi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H