Mohon tunggu...
Mutiara RizkiUtami
Mutiara RizkiUtami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka membuat opini publik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sistem Pembayaran Digital Di Indonesia : Keuntungan dan Ancaman y

4 Juni 2023   22:05 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:21 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

oleh Adly Caesar Septadarman, Mutiara Rizki Utami, Dheanggi Wulan Pratama Wanty
Perkembangan teknologi, khususnya internet dan telekomunikasi, telah memungkinkan terwujudnya konektivitas global yang lebih baik. 

Hal ini membuka pintu bagi pengembangan sistem pembayaran digital yang dapat digunakan  dengan cepat dan mudah di seluruh dunia. Pengunaan sistem pembayaran digital tersebut memungkinkan konsumen untuk melakukan berbagai jenis transaksi tanpa harus menggunakan metode pembayaran tradisional.

Sistem pembayaran digital telah dengan cepat mendapatkan popularitas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari keuntungan yang ditawarkan oleh sistem pembayaran tersebut. Keuntungan utama dari sistem pembayaran digital di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kemudahan penggunaan: Sistem pembayaran digital memudahkan pengguna untuk bertransaksi kapanpun dan di manapun. Pengguna dapat melakukan pembayaran dalam hitungan detik, cukup dengan mengakses aplikasi atau platform yang sesuai.
2. Efisiensi: Sistem pembayaran digital mengurangi kebutuhan akan uang tunai dan transaksi berbasis kertas, sehingga menghemat waktu dan tenaga untuk menghitung uang dan mencari uang kembalian.
3. Keamanan: Sistem pembayaran digital sering kalimemberikantingkat keamanan yang tinggi,termasukotentikasidua faktor, enkripsi data, danpemantauantransaksi secara real-time. Hal ini membantu melindungi pengguna dari potensi penipuandanpencurian identitas.
4. Manajemen keuangan yang lebih baik: Sistem pembayaran digital memungkinkan pengguna untuk melacak dan mengelola transaksi mereka dengan lebih mudah. Aplikasi dan platform pembayaran digital sering kali menyediakan pemantauan transaksi dan pelaporan keuangan, sehingga pengguna dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.

Namun, seperti halnya sistem pembayaran lainnya, terdapat juga ancaman penipuan yang harus diwaspadai. Penipuan adalah salah satu ancaman utama dalam konteks pembayaran digital.Penipuan dapat terjadi dalam berbagai bentuk di lingkungan digital, termasuk penipuan identitas, pencurian informasi keuangan,dan serangan phishing. Beberapa bentuk penipuan yang paling umum dilakukan melalui pembayaran digital meliputi:

1. Phishing: Penipuan phishing berusaha mendapatkan informasi pribadi atau keuangan dengan menyamar sebagai organisasi tepercaya melalui email, pesan teks, atau situs web palsu.Penipu mungkin akan berusaha memancing korban untuk mengungkapkan informasi sensitive seperti kata sandi, nomor kartu kredit,dan detail pribadi, yang kemudian dapat disalahgunakan.
2. Skimming kartu: Skimming kartu adalah tindakan mencuri data kartu kredit atau debit melalui perangkat elektronik yang dipasang secara ilegal diATM, mesin kartu toko, dan mesin pembayaran lainnya. Data yang dicuri dapat digunakan untuk membuat kartu palsu atau untuk transaksi online yang tidak sah.
3. Penipuan e-commerce: Belanja online memiliki risiko penipuan di mana penjual tidak mengirimkan barang setelah menerima pembayaran atau mengirimkan barang palsu. Penipu seringkali menggunakan platform e-commerce yang tidak aman untuk melakukan tindakan penipuan ini.
4. Penipuan menggunakan aplikasi pembayaran: Beberapa aplikasi pembayaran digital tampaknya menjadi sasaran para penipu, seperti menggunakan akun palsu untuk meminta uang dari orang lain, mengirimkan tautan berbahaya, atau meminta pembayaran dengan menyamar sebagai organisasi atau individu yang dikenal.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat pada tahun 2022 lalu jumlah korban penipuan online di Indonesia telah mencapai  lebih dari 130 ribu orang. Hal ini dijelaskan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam acara Kick Off Literasi Digital Sektor Pendidikan -- Transformasi Digital di Era 5.0. di Jakarta Selatan yang digelar pada 23 februari 2023 lalu. Dalam acara tersebut beliau mengatakan bahwa "Masyarakat kita itu paling mudah ditipu secara online dan penipuan online itu sangat tinggi di Indonesia, tahun lalu laporan ke kami itu sudah lebih dari 130 ribu orang".

Penipuan online sangat merugikan masyarakat terutama pengguna layanan pembayaran digital, maka dari itu penting bagi kita untuk melindungi diri dari penipuan dalam pembayaran digital. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dari penipuan dalam pembayaran digital:

1. Waspadai pesan yang mencurigakan: Jangan klik tautan atau membuka lampiran dalam pesan yang tidak dikenal atau mencurigakan.Periksa keaslian pesan sebelum melakukan tindakan apa pun.
2. Gunakan platform tepercaya: Gunakan platform pembayaran digital yang tepercaya dan aman. Lakukan riset terlebih dahulu dan periksa reputasi serta keandalan platform tersebut.
3. Lindungi informasi pribadi Anda: Jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi atau informasi keuangan yang sensitif kepada orang yang tidak Anda percayai. Pastikan situs web atau aplikasi yang Anda gunakan memiliki protokol keamanan yang kuat,termasuk enkripsi data.
4. Perbarui dan lindungi perangkat Anda: Pastikan perangkat Anda sudah terinstal perangkat lunak keamanan terbaru dan lindungi perangkat Anda dengan kata sandi yang kuat. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman saat melakukan transaksi keuangan.
5. Laporkan penipuan: Jika Anda menjadi korban penipuan, laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang dan hubungi penyedia layanan pembayaran digital yang Anda gunakan untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan.

Itulah dia keuntungan dan ancaman yang akan kita dapatkan saat  kita memilih menggunakan pembayaran digital di Indonesia. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari pembayaran digital tersebut penting bagi individu dan bisnis untuk menyimpan data pribadi dengan aman, menggunakan solusi keamanan yang sesuai, dan mengikuti praktik terbaik dalam penggunaan metode pembayaran digital. Selain itu, pemerintah dan otoritas terkait perlu bekerja sama untuk memastikan regulasi yang jelas dan tepat untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna dalam ekosistem pembayaran digital. 

Dengan memahami dan mengatasi ancaman  yang ada, pembayaran digital dapat menjadi bagian integral dari kehidupan modern dan memfasilitasi transaksi keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun