Semarang (11/2) – Sebagai bentuk realisasi Tri dharma perguruan tinggi, setiap tahunnya Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswa/i dari segala jurusan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).  Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa wajib merancang dan melaksanakan  suatu program kerja yang berkaitan dengan disiplinnya masing-masing.Â
Mahasiswi Teknik Geologi yang mempelajari terkait bumi dan segala fenomenanya, merasa penting untuk menanamkan pemahaman dasar kepada anak-anak terutama mengenai bahaya alam geologi.Â
Letak geografis negara Indonesia yang kompleks, dimana pembentukannya terjadi akibat benturan dari 3 lempeng  membuat Indonesia rentan akan kejadian gunung api dan gempa bumi. Lalu, Bendan Duwur yang terletak di sekitar kelurusan geologi, dengan kelerengan-kelerengan yang curam membuat desa menjadi rentan akan kejadian tanah longsor.Â
Yang terakhir, dengan keberadaan sungai besar di sepanjang selatan Bendan Duwur juga membuat terdapat kemungkinan terjadi banjir pada daerah-daerah tertentu. 4 Bencana inilah yang menjadi bahasan utama pada buklet "Pengenalan Geohazard".Â
Terdiri dari 14 halaman, buklet ini menjelaskan terkait pengertian dan bentuk mitigasi dari bencana geologi gunung api, gempabumi, longsor dan banjir. Keempat bencana ini dinilai paling sering terjadi di Indonesia, dan penting untuk diketahui oleh anak-anak Bendan Duwur.Â
Selain informasi yang disertai gambar, mahasiswi menambahkan aktivitas-aktivitas penunjang pembelajaran seperti  eksperimen, mewarnai dan kuis yang relevan dengan bahasan agar anak-anak lebih bersemangat.Â
Berjumlah lebih dari 10 buklet, pembagian difokuskan untuk anak anak SD kelas 4, 5 dan 6. Buklet ini tidak berikan cuma-cuma, melainkan sebagai hadiah partisipasi lomba cerdas cermat RT 01/RW 01 Bendan Duwur yang dilaksanakan 7 Agustus 2022 kemarin.Â
Respon dari anak-anak menerima pemberian buku ini dengan sangat baik. Bahkan, setelah dibagikan buku-buku ini pertanyaan antusias dari mereka timbul terkait dengan apa yang telah mereka baca di buku. Hal ini menunjukkan pula bahwa anak-anak gemar mempelajari hal baru, asalkan materi tersebut dapat dikemas sekreatif mungkin.