Mohon tunggu...
Mutianita Gaisani
Mutianita Gaisani Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiwa UNDIP Jalankan KKN Pulang Kampung di Tengah Pandemi

12 Agustus 2020   20:57 Diperbarui: 12 Agustus 2020   21:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sosialisasi Door to door dan Pembagian Booklet/dokpri

Kab. Temanggung (08/08/2020) -- Adanya pandemi tidak menghalangi mahasiswa UNDIP untuk melakukan salah satu kewajiban dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat atau yang biasa dikenal dengan kuliah kerja nyata (KKN). Pandemi membuat KKN Undip pada tahun ini mengusung konsep yang berbeda, yaitu KKN Pulang Kampung. Konsep kegiatan KKN Pulang Kampung mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -- 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020.

Pandemi Covid-19 memunculkan situasi baru dimana semua elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi dituntut untuk melakukan penyesuaian diri agar tetap mampu berkegiatan secara produktif di tengah situasi pandemi. KKN Pulang Kampung ini merupakan suatu bentuk penyesuain dari Universitas Diponegoro agar tetap mampu melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN Pulang Kampung dilaksanakan di daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa dan dilakukan secara individual.

Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang menjalankan KKN Pulang Kampung bernama Mutianita Gaisani yang berasal dari Fakultas Psikologi. Pada kegiatan KKN tersebut, Mutianita menjalankan dua program, yang terdiri dari program dengan tema pencegahan Covid-19 dan program pembangunan bekelanjutan (SDGs).

Beri Edukasi mengenai Dampak Covid-19 bagi Kesehatan dan Pentingnya Mematuhi Protokol Kesehatan pada Era Kehidupan New Normal.

Program yang pertama dijalankan yakni program edukasi mengenai dampak covid-19 bagi kesehatan dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan pada era kehidupan new normal. Program ini ditujukan untuk masyarakat umum sebagai bentuk keprihatinan terhadap masyarakat di sekitar rumahnya yang sudah mulai lengah dengan Covid-19.

Masyarakat menganggap era kehidupan new normal merupakan kembalinya kehidupan normal, seperti sebelum munculnya Covid-19. Sikap abai masyarakat terhadap Covid-19 juga semakin didukung dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19 yang dapat mengancam kesehatan manusia secara langsung. Maka dari itu, masyarakat cenderung tidak takut dan meremehkan ancaman dari virus Covid-19 itu sendiri.

Pemberian edukasi kepada masyarakat dilakukan menggunakan media yang mudah dibaca, dipahami, dan dijangkau oleh masyarakat, yaitu poster dan booklet. Terdapat dua poster yang ditempelkan yakni poster dengan materi dampak Covid-19 bagi kesehatan dan mengenai pentingnya adaptasi kebiasaan baru di era new normal. Sedangkan booklet memuat dua materi sekaligus sama seperti materi pada dua poster tersebut.

Melalui edukasi tersebut, diharapkan agar masyarakat dapat mengedukasi dan mengingatkan kembali masyarakat mengenai bahaya dari Covid-19 itu sendiri, serta pentingnya melakukan adaptasi kebiasaan baru di era kehidupan new normal. 

Kenalkan Strategi Perencanaan Karir dan Cara Mengenali Potensi Diri pada Remaja Karang Taruna melalui Sosialisasi 

Program yang kedua merupakan program dari tema pembangunan berkelanjutan (SDGs) yakni sosialisasi perencanaan karir kepada remaja karang taruna di lingkungan RT. Banyaknya anak di desa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena masalah keterbatasan ekonomi, serta menjadi buruh pabrik setelah lulus dari SMA/sederajat seperti sudah menjadi budaya bagi sebagain remaja di desa, menjadi sebuah perhatian tersendiri bagi Mutianita. 

Hal tersebut diasumsikan karena masih rendahnya pengetahuan pemuda mengenai pentingnya perencanaan karir yang berdampak pada tidak adanya pandangan arah karir yang pasti di masa depan, sehingga effort yang dilakukan untuk mencapai masa depan yang lebih baik pun juga masih sangat rendah.

Asumsi tersebut terjawab saat asesmen yang dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada beberapa sampel remaja karang taruna. Sebagian besar remaja mengaku sangat berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun mereka mengaku terhambat dengan keterbatasan ekonomi dan belum banyak mengetahui tentang mekanisme pendaftaran beasiswa atau bidikmisi. 

Selain itu,  mereka juga masih kebingungan dan belum mengetahui gambaran penentuan karir setelah lulus dari SMA/sederajat. Bahkan jika mereka tidak memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, pengetahuan mereka mengenai syarat-syarat pokok dalam proses pelamaran kerja juga masih rendah, seperti pengetahuan mengenai apa itu CV, bagaimana membuat CV yang baik, surat lamaran pekerjaan, dan lain-lain.

Sosialisasi dilakukan secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah peserta. Peserta sosialisasi dipastikan tidak ada yang sakit, diwajibkan untuk memakai masker, dan mencuci tangan sebelum mengikuti sosialisasi.

Gambar 2. Pelaksanaan Sosialisasi Perencanaan Karir/dokpri
Gambar 2. Pelaksanaan Sosialisasi Perencanaan Karir/dokpri

Pada sosialisasi tersebut, remaja karang taruna diajak untuk mengenali konsep dan pentingnya perencanaan karir bagi masa depan yang sebelumnya tidak terlalu familiar bagi mereka. Remaja juga dikenalkan dengan metode perencanaan karir "SMART" dan mengenali potensi dan minat diri masing-masing dengan bantuan alat tes minat dan bakat secara offline dan online. 

Selain itu, mereka juga diberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perguruan tinggi dan dunia kerja, seperti berbagai jenis perguruan tinggi di Indonesia, cara mendapatkan bidikmisi dan beasiswa, serta hal-hal yang berkaitan dengan dunia kerja, seperti pembuatan CV yang baik, surat lamaran kerja, dan strategi berhasil dalam wawancara kerja.

Melalui sosialisasi yang disampaikan, diharapkan dapat mengedukasi remaja karang taruna mengenai pentingnya perencanaan karir sejak dini. Dengan mengetahui arah karir yang ingin dituju, remaja dapat fokus untuk mengoptimalkan potensinya dari saat ini dan melakukan strategi-strategi untuk mencapai mimpi demi kehidupan di masa depan yang lebih berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun