Sebagai seseorang yang gampang mabuk perjalanan, berpergian jauh sering kali menjadi beban. Meskipun menyenangkan bisa mudik ke kampung halaman, pada kenyataannya selalu ada sisi gelap menakutkan di sudut hati terdalam yang menghantui. Perjalanan belum dimulai pusing dan mual sudah lebih dulu menghampiri. Hal tersebut membuat saya sering berkhayal mempunyai Jin Ifrit, seperti Nabi Sulaiman yang bisa memindahkan ke negeri seberang cukup dengan sekali kedipan.
Namun, sejak pengalaman naik kereta pada mudik lebaran kemarin, ada cerita dan pengalaman baru yang merubah pandangan saya. Karena, untuk pertama kalinya kami sekeluarga mudik menggunakan transportasi kereta dan ternyata semuanya tidak seperti apa yang kami duga.
Kereta: Pilihan Transportasi yang Efektif dan Menyenangkan
Kami sekeluarga memang jarang sekali menggunakan transportasi kereta api. Jika dihitung mungkin ini baru kedua kalinya kami menggunakan transportasi kereta api. Waktu itu kami pernah melakukan perjalanan dari Cikarang-Bekasi, dan untuk ke Jawa, baru lebaran kemarin.
Sebenarnya, tempat tinggal kami tidak jauh dari stasiun. Karena memang tidak ada tujuan yang memungkinkan perjalanan menggunakan kereta, kami memilih tidak melakukan. Terlebih, sepengetahuan kami, naik kereta tidak nyaman. Melihat bagaimana dahulu yang terlihat di berita-berita. Di ingatan kami, kereta identik dengan sesak, copet, calo dan hal tidak menyenangkan lainnya.
Menikmati Perjalanan dengan Kereta
Siapa sangka pengalaman mudik pertama menggunakan kereta api mengubah penilaian dan pengalaman buruk tentang kereta api. Perjalanan jauh Cikarang menuju Cilacap (Sidareja) sungguh menyenangkan. Meskipun hampir di setiap stasiun yang dilalui, kereta berhenti, kami tetap menikmati perjalanan dengan suka hati. Perjalanan yang cukup lama menjadi terasa begitu berarti di setiap menitnya.
Selain itu, kami benar-benar menyukai kuliner dalam kereta. Salah satu yang menjadi favorit adalah kopi cappucino, nikmat.
Untuk sahabat Kompasiana yang hendak berpergian menggunakan kereta Cikarang-Bandung, atauyang satu jalur tersebut sebaiknya memilih perjalanan di siang hari. Karena pada siang hari kita akan mendapatkan bonus tambahan berupa pemandangan alam yang menakjubkan.
Wajah Baru Stasiun Cikarang
Selain apa yang disebutkan di atas, saya juga tidak bisa menahan kekaguman pada wajah baru Stasiun Cikarang. Perubahannya begitu signifikan dibandingkan dengan tahun 2004 ketika terakhir kali saya mengunjungi stasiun ini. Benar, memang sudah lama sekali.Â