Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Sajak

10 Agustus 2024   05:53 Diperbarui: 10 Agustus 2024   06:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tribunnews.com

Jejak Sajak

aku masih di sini
mengeja puisi-puisiku sendiri
mencari arti

kosong dari sajak yang berongga
tanpa ruh
tanpa nyawa

hanya patah-patahan kasar
tercecer

Baca juga: Kesepian

seperti culacino di atas meja kaca
benarkah tiada makna?

bagimu, mungkin saja
namun, hatiku padanya
hanya cinta yang mampu menyentuh

jatuh

Ruji, 10 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Jejak Hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun