Karena ketika kita sudah melewati tahap awal pertanyaan kapan nikah? Selanjutnya kita juga akan berhadapan dengan pertanyaan serupa yang merupakan kelanjutan dari pertanyaan kapan nikah? Yaitu, kapan punya momongan? Kapan punya rumah dan lain sebagainya.Â
Memang benar, pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa sensitif dan mengganggu. Namun, berikut saya paparkan pengalaman saya dalam menghadapinya dan mencoba tetap bijaksana.
1. Bersikap Sabar dan Elegan
Bersikaplah tenang dan sabar saat menjawab pertanyaan tersebut. Kita bisa menjawab dengan ringkas dan sopan. Misalnya, InsyaAllah nanti, sekarang sedang fokus kaarir dulu?Â
2. Berkomunikasi Terbuka dengan Keluarga
Jika pertanyaan tersebut datang dari keluarga atau orang terdekat, cobalah untuk berkomunikasi dengan mereka secara terbuka mengenai perasaan dan rencana kita. Jelaskan dengan tegas jika kita tidak ingin mendiskusikan hal tersebut atau meminta mereka untuk menghormati privasi kita.Â
3. Mengubah Perspektif
Lihatlah pertanyaan tersebut sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari orang lain. Meskipun terkadang terasa kurang nyaman, tetapi pertanyaan itu adalah bentuk kepedulian.Â
4. Fokus pada Prioritas Pribadi
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jalan dan waktu yang berbeda dalam mencapai tahap kehidupan. Tetap fokus pada prioritas dan tujuan pribadi sendiri.Â
Jangan sampai karena pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat kita memutuskan untuk mengambil pilihan segera menikah hanya karena merasa dituntut oleh pertanyaan-pertanyaan tersebut.