Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Film Kafir Tidak Diterima Bumi, Membuat Saya Cepat-cepat Salat Takut Menjadi Kafir

1 April 2024   23:40 Diperbarui: 2 April 2024   00:53 2469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film, Kafir Tidak Diterima Bumi. Saya menontonnya sekitar tahun 2003 di televisi. Film yang menurut saya sangat seram dan tak ingin mengulang menontonnya. Cukup sekali saja nontonnya. 

Film ini dibintangi oleh : Meriam Bellina, Sujiwo Tejo, Suberakh, Alam Putra.


Film karya sutradara Mardali Syarief ini tayang perdana di bioskop tanah air pada 27 November 2002.


Sinopsis:


Kuntetdilaga/Kuntet (Sujiwo Tejo) adalah seorang tabib yang dikenal dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan air keringatnya. Ketika ia pindah bersama sang istri, Syariah (Meriam Bellina) dan anak lelakinya, Bayu, kabar pekerjaan Kuntet praktis diketahui Yahman, ketua rukun kampung setempat.

Ketika Yahman menyaksikan sendiri kesaktian Kuntet, Yahman pun mencoba mengambil keuntungan dengan mencari banyak pelanggan untuk disembuhkan Kuntet. penolakan sebagian warga membuat Kuntet terobsesi untuk menjadi lebih sakti, mencari keabadian. 

Demi mendapatkan ilmu tersebut, Kuntet harus menyerahkan nyawa kepada gurunya, Mbah Gulung. Akhirnya, rangkaian kematian tak wajar terjadi di kampung, yang membuat warga mencurigai Kuntet dan Yahman yang jugs sudah berguru kepada Mbah Gulung. 

Pesan moral yang bisa diambil dari film ini adalah pentingnya kebenaran, kejujuran, dan konsekuensi dari tindakan kita. Kuntet, dengan kepercayaan dirinya yang berlebihan, mengabaikan akibat dari perbuatannya. Suyahman, meskipun dengan niat baik awalnya, terbawa oleh pengaruh guru dan mengalami nasib yang sama.

Lebih lanjut, film ini memberikan kita pelajaran tentang betapa pentingnya mempertimbangkan tindakan dan keputusan kita dalam kehidupan. Kesalahan kecil dapat memiliki konsekuensi besar, dan kebenaran selalu harus diutamakan di atas segalanya.

Jika film ini ditonton ulang, tentu kesannya akan berbeda dibandingkan kita menontonnya dulu. Namun, meskipun demikian bagi saya film ini sangat seram dengan pesan moral yang jelas. Saya ingat, gara-gara film ini saya tidak bisa tidur berhari-hari.  Namun, segera salat Ketika Azan takut akan menjadi orang kafir nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun