Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memanfaatkan Momen Ramadan untuk Memuliakan Para Guru

23 Maret 2024   21:21 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:30 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar:kompas.id

Memanfaatkan Momen Ramadan Untuk Memuliakan Para Guru

Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah dilipatkan amalan kebaikan. Sehingga wajar jika pada bulan ini umat muslim seakan berlomba-lomba melakukan kebaikan. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Bukhori sebagai berikut:

"Setiap amalan kebaikan anak Adam [manusia] akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta'ala berfirman 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi'." (H.R. Bukhari). 

Siapa yang memberitahu bahwa bulan Ramadan mempunyai keistimewaan? Siapa pula yang mengajarkan kita bahwa puasa artinya menahan dari segala yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari? Siapa yang mengajari kita bahwa puasa harus dengan niat dan bagaimana niatnya? Siapa yang mengajari membaca Al Qur'an? Siapa yang mengajari kita menulis dan membaca? Siapa yang membuka wawasan kita? 

Semua pengetahuan itu di peroleh melalui guru-guru baik guru ngaji atau guru bidang umum lainya. Par guru-gurulah yang menjadi wasilah Allah SWT memberikan pemahaman ilmu pada kita. 

Dalam hal ini, Islam sebagai agama yang menyeluruh memerintahkan umatnya untuk berbakti dan memuliakan siapa saja yang memberikan ilmu kepadanya atau dengan kata lain adalah guru. 

Dalam kitab Lubab al Hadis, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda;

"Barang siapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakanku. Barang siapa memuliakanku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga."

Memuliakan guru bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menghormati Guru

Menghormati guru yang dimaksud adalah bersikap sopan dan santun, baik dalam perbuatan ataupun ucapan. 

Menghormati guru tidak hanya dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya, tetapi begitu juga dengan orang tua harus menghormati para guru anak-anaknya. Meskipun usia kita lebih tua dari guru anak-anak seyogyanya orang tua tetap bersikap menghormati.

2. Menjaga Silahturahmi Dengan Memberi dan Menanyakan kabar

Banyak dari kita, setelah lulus atau setelah tidak mengaji lagi, kemudian putus silaturahmi atau komunikasi. Semua sibuk dengan kehidupan masing-masing. 

Dengan tetap menjaga silahturahmi, guru akan merasa dihargai dan merasa suka cita telah berhasil mendik muridnya. 

3. Mendoakan Guru

Mendoakan guru baik yang masih hidup atau pun yang sudah meninggal. Karena doa adalah kekuatan kita umat Islam.

4. Memberikan Hadiah Untuk Guru

Hadiah adalah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, tidak mengharapkan apapun. Memberikan hadiah kepada guru adalah cara yang indah untuk menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih atas semua yang telah mereka lakukan.

Prihal memberi hadiah kepada Guru menemui pro dan kontra. 

Ada yang menganggap pemberian hadiah kepada Guru tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan menimbulkan sikap tidak adil guru. Dalam kata lain hadiah adalah suap. 

Namun, sesungguhnya suap dan hadiah tentu dengan jelas dapat dibedakan. Orang yang memberikan suap tentu akan memberikan secara diam-diam dan meminta balasan timbal balik. 

Demikian ulasan tentang memuliakan guru, semoga bermanfaat dan Terima kasih.

Salam
Mutia AH
Ruji, 23 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun