Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meja Makan

9 Juli 2023   18:59 Diperbarui: 9 Juli 2023   19:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meja Makan

Bukan hanya sebuah benda, ada ribuan kisah terpapar di setiap perjamuan.

Ada lapar dan dahaga terhapus dalam suasana keakraban persahabatan, bahagianya keluarga, serta harmonisnya pasangan jiwa saling berbagi rasa.

Berawal dari sebuah meja makan biasa di lesehan pinggir jalan dengan suasana canggung yang membosankan. Berakhir di meja perjanjian sakral pernikahan.

Ada pula yang bukan siapa-siapa berakhir menjadi kawan meraih kesuksesan dan mungkin berlanjut menjadi saudara. Hingga saat ketidakjujuran dijadikan menu andalan, permusuhan tak akan mudah diselesaikan.

Di meja makan disajikan ragam pilihan, teman berbincang banyak hal yang menentukan kelanjutan sebuah hubungan.


Mutia AH
Ruji, 09 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun