Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empati Hati Sika

7 Mei 2023   16:03 Diperbarui: 7 Mei 2023   17:15 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

Sika menghentikan pekerjaan saat adzan berkumandang. Ia mencuci kedua tangan yang berjibaku dengan air sabun. Kemudian, duduk di kursi dapur. Ia fokus mendengar dan berdoa selama adzan.

Suara asing yang terdengar merdu membuatnya terenyuh. Seolah menyuarakan kesepian, kesedihan hati yang mendalam dan mencari tempat untuk kembali. 

"Pada-Nya kita akan kembali," ucap Sika setelah selesai membaca doa.

"Pah, Pah!" Setengah berteriak Sika mencari dan memanggil suaminya, sambil menyusuri ruang-ruang sempit rumahnya.

Langkah Sika terhenti di pintu kamar. Ketika melihat suaminya berdiri di depan lemari baju dengan cermin persegi panjang menempel di pintunya.

"Pah, tadi siapa yang adzan? Kayaknya baru denger suara itu," tanya Sika penasaran.

"Oh, itu si Adi, anaknya Abdul yang bawaan istrinya," terang lelaki itu sembari menyisir rambut.

"Kenapa?"

"Suaranya, bagus. Ehh kok bisa di sini itu, Bocah?" tanya Sika, penasaran.

"Iya, pan dia ikut Ustad Farhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun